Suara.com - Masalah lingkungan terjadi di belahan dunia mana saja. Perubahan iklim yang menyebabkan bencana alam pun tak terelakkan. Dalam hal ini American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa masalah iklim berefek pada masalah kesehatan mental.
Melansir dari Health, APA menunjukkan bahwa ada kecemasan kronis akibat krisis lingkungan. Dalam hal ini APA menyebutnya dengan Eco-Anxiety atau kecemasan lingkungan.
Sebuah jajak pendapat baru-baru ini yang dilakukan oleh APA menemukan bahwa 68 persen orang dewasa Amerika Serikat mengatakan mereka memiliki setidaknya sedikit kecemasan terhadap lingkungan.
Sekitar setengah dari mereka yang berusia antara 18 hingga 34 tahun yang mengatakan bahwa stres seputar perubahan iklim memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.
Baca Juga: Takut Karir Merosot, IU Pernah Menderita Gangguan Makan Bulimia
APA menambahkan bahwa kecemasan lingkungan terkadang juga dikenal sebagai kecemasan iklim atau kecemasan perubahan iklim. Kondisi ini dapat menyebabkan efek akut yang biasanya setelah bencana alam dan efek kronis akibat perubahan iklim bertahap pada kesehatan mental.
Kecemasan lingkungan bisa memunculkan berbagai masalah kesehatan mental, antara lain:
- Trauma dan shock
- Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
- Stres yang bertambah berat
- Ketegangan pada hubungan sosial
- Depresi
- Kegelisahan
- Bunuh diri
- Penyalahgunaan zat
- Agresi dan kekerasan
- Kehilangan tempat penting secara pribadi
- Kehilangan otonomi dan kendali
- Hilangnya identitas pribadi dan pekerjaan
- Perasaan putus asa, takut, atau fatalisme
Orang-orang yang paling berisiko adalah mereka yang mengalami konsekuensi langsung dari perubahan iklim seperti kebakaran hutan, badai dahsyat, hingga banjir.