Suara.com - Penyebaran virus corona Covid-19 yang tidak terkendali bisa membuat perawatan medis pasien serangan jantung dan kanker terabaikan.
Profesor Neil Mortensen, presiden Royal College of Surgeons, mengatakan bahwa mengurangi penularan virus corona membantu mengurangi jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah.
Sehingga rumah sakit bisa menerima pasien dengan kondisi medis lain untuk menjalani perawatan.
Peringatan Neil Mortensen ini muncul, karena salah satu rumah sakit di NHS terpaksa membatalkan operasi kanker mendesak minggu ini akibat lonjakan kasus virus corona Covid-19.
Baca Juga: Ahli Virologi Sebut Varian Baru Virus Corona Nigeria Picu Gejala Parah
Rumah sakit King's College di London juga menunda semua operasi kanker akibat jumlah pasien Covid-19 memenuhi rumah sakit. Akibatnya, tim medis mulai khawatir kanker pasien mulai menyebar karena tidak segera dioperasi.
"Perlu ada ruang di rumah sakit untuk menangani pasien dengan kondisi medis lain, seperangan serangan jantung atau stroke, operasi kanker dan operasi darurat lainnya," kata Prof Mortensen dikutip dari The Sun.
Prof Mortensen juga khawatir bahwa kondisi pandemi virus corona Covid-19 sekarang ini mungkin tidak akan benar-benar lebih baik sampai musim panas.
"Saya pikir pandemi ini akan memakan waktu lama karena ini situasi yang sangat serius. Sedangkan, banyak operasi mendesak yang harus dilakukan," jelasnya.
Tapi, penguncian nasional ketiga di Inggris bisa menyebabkan penumpukan lagi dan mendesak orang untuk tidak mengabaikan tanda-tanda virus corona Covid-19 tersebut.
Baca Juga: Kostum Natal Diduga Menjadi Penyebab 44 Nakes Positif Covid-19 di RS Ini!
"Pada penguncian pertama di Inggris, tingkat rujukan kanker sudah menurun 75 persen. Orang-orang dengan kanker banyak yang tidak terdiagnosis. Mereka hanya duduk dengan kekhawatiran munculnya benjolan aneh di tubuh atau perubahan lain, tetapi tidak pergi ke dokter," kata Deborah James, kolumnis Sun dan pasien kanker usus stadium 4.
Akibatnya, banyak orang meninggal dunia karena penyakit kronis yang tidak terdeteksi atau perawatan medis yang tertunda. Kini, para ahli khawatir bahwa penguncian ketiga tidak cukup untuk menghentikan penyebaran virus corona Covid-19.
Andrew Hayward, profesor epidemiologi penyakit menular di University College London, mengatakan bahwa penguncian memang akan menyelamatkan ribuan nyawa orang dari virus corona.
"Tapi, ancaman yang kami hadapi tetap seburuk yang kami alami di bulan Maret 2020. Saya pikir virusnya ini berbeda sehingga langkah penguncian saja tidak cukup," jelas Andrew.
Andrew berpendapat situasi ini sekarang ini mungkin tidak cukup jika ditangani hanya dengan isolasi mandiri saja. Perusahaan mungkin bisa membantu melindungi para pekerjanya dengan melakukan pengujian atau tes virus corona rutin.