Suara.com - Sejumlah negara mulai fokus lakukan vaksinasi Covid-19 untuk mengendalikan pandemi. Vaksin dinilai jadi salah satu cara efektif untuk kendalikan penularan virus corona yang telah menginfeksi 86,8 juta orang di dunia, menurut data worldometers per Rabu (6/1/2021) pukul 08.35 WIB. Dan update Covid-19 global menunjukkan bahwa saat ini Amerika Serikat telah melakukan distribusi vaksin sebanyak 17.020.575 dosis.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan, telah memberikan 4.836.469 dosis pertama vaksin Covid-19 hingga Selasa (5/1).
Adapun vaksin yang didistribusikan juga yang telah disuntikan ke masyarakat AS merupakan jenis Moderna dan Pfizer-BioNTech. Dikutip Channel News Asia, sebanyak 3.260.775 dosis vaksin didistribusikan ke fasilitas perawatan jangka panjang dan 429.066 orang di fasilitas tersebut mendapatkan dosis pertama mereka.
Total kasus di Amerika Serikat Sebagai negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia, saat ini telah lebih dari 21,57 juta infeksi sejak wabah terjadi. Angka kematian AS juga tertinggi dunia dengan jumlah 365.595 jiwa, beetambah 3.474 jiwa dalam 24 jam terakhir.
Baca Juga: Dikritik Warganet, Seremonial Distribusi Vaksin Covid-19 Jadi Sorotan
Sebanyak 12,86 juta orang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Sehingga kasus aktif atau orang yang masih terinfeksi virus corona SARS Cov-2 itu di Amerika Serikat saat ini masih ada 8,35 juta orang.
Hal serupa dilakukan Uni Eropa. Organisasi itu sedang dalam pembicaraan dengan pengembang Pfizer-BioNTech mengenai pemesanan hingga 100 juta lebih dosis vaksin Covid-19.
Populasi negara anggota Uni Eropa yang jumlahnya mencapai 450 juta, total pemesanan vaksin sebenarnya 200 juta dosis Pfizer-BioNTech.
Tetapi lebih dulu membeli 100 juta dosis di bawah kontrak yang ditandatangani dengan kedua perusahaan pada November 2020. Sumber organisasi itu menyebut, UE sedang berusaha untuk membeli 50 atau 100 juta dosis tambahan.
Sementara itu, Indonesia juga telah menjadwalkan vaksinasi tahap pertama akan dilakukan pada Rabu, 13 Januari 2021. Presiden Joko Widodo dinyatakan akan menjadi yang pertama mendapatkan vaksin Covid-19 dari Sinovac, China.
Baca Juga: Alasan Pemerintah Distribusi Vaksin Covid-19 Meski Belum Selesai Uji Klinis
Namun hingga kini, vaksin Sinovac belum mendapat izin Emergency Use of Authorization (EUA) dari Badan POM. Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah terus berpegang pada prinsip dan prosedur kesehatan yang berlaku di Indonesia.
"Jadi pemerintah terus berpegang pada prinsip dan prosedur kesehatan yang berlaku," ujar Wiku dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/1/2021).
Menurutnya, vaksinasi akan dilakukan jika BPOM mengeluarkan izin EUA.
"Penyuntikan vaksin di Indonesia akan dijalankan ketika emergency use authorization vaksin tersebut dikeluarkan oleh Badan POM, dan semuanya berdasarkan data scientific," kata dia.
Wiku mengatakan, vaksinasi terhadap Jokowi akan dilakukan setelah BPOM mengeluarkan izin EUA untuk vaksin Sinovac. Ia berharap dengan adanya izin EUA dari BPOM, masyarakat secepatnya bisa divaksinasi.