Suara.com - Di tengah pandemi virus corona Covid-19, India kembali dilanda wabah penyakit. Dalam beberapa hari terakhir, kasus flu burung dilaporkan terjadi di Rajasthan, Madhya Pradesh, Kerala, Himachal Pradesh dan Haryana.
Wabah penyakit ini telah mematikan 500 gagak dalam tujuh hari di Madhya Pradesh dan 50 gagak di Indore. Sementara itu, sebanyak 175 gagak mati di Rajasthan pada Senin (4/1/2020).
Virus flu burung juga terindentifikasi pada bangkai gagak di distrik Jhalawar serta di kota lainnya, termasuk Jaipur. Selain gagak, ribuan angsa mati secara misterius di wilayah danau Pong Dam di distrik Kangra.
Melansir The Health Site, kasus ini mendorong pemerintah setempat mengeluarkan peringatan dan meningkatkan pengawasan di negara bagian tersebut.
Baca Juga: Benarkah Vaksinasi Influenza Lindungi dari Covid-19? Ini Kata Pakar UNAIR
Pemerintah negara bagian pun mengonfirmasi bahwa mereka mendeteksi adanya flu burung jenis H5N8 di daerah yang terkena dampak.
Flu burung, yang juga disebut sebagai avian influenza, merupakan penyakit pernapasan yang sangat menular dan parah pada unggas.
Umumnya, flu burung disebabkan oleh virus influenza H5N1, yang juga dapat menyerang manusia. Namun, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa penularan antar manusia sangat jarang terjadi.
Manusia dapat tertular flu burung ketika melakukan kontak langsung dengan hewan yang tertular atau lingkungan yang tercemar virus, seperti pasar unggas.
"Pemotongan, pencabutan, penanganan unggas yang terinfkesi dan pengolahan unggas untuk dikonsumsi, terutama di lingkungan rumah tangga, juga bisa menjadi faktor risiko," tulis WHO.
Baca Juga: Sedang Musim, Berapa Lama Virus Influenza Bertahan di Permukaan Benda?
Meski begitu, pengolahan makanan secara matang dan benar membuktikan tidak ada penularan virus.
Infeksi virus flu burung pada manusia dapat menyebabkan penyakit, mulai dari infeksi saluran pernapasan atas ringan (demam dan batuk), produksi dahak dan berkembang pesat menjadi pneumonia berat, hingga sindrom gangguan pernapasan akut.