AS dan Inggris Prioritaskan Lansia dapat Vaksin, Kenapa Indonesia Berbeda?

Selasa, 05 Januari 2021 | 11:56 WIB
AS dan Inggris Prioritaskan Lansia dapat Vaksin, Kenapa Indonesia Berbeda?
Peneliti berupaya menciptakan vaksin virus coronan Covid-19. (ANTARA/Shutterstock/am.)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris memasukkan kelompok lanjut usia atau lansia sebagai kelompok proritas penerima vaksin Covid-19. Sementara di Indonesia, program vaksin hanya terbatas untuk kelompok usia produktif 18 hingga 59 tahun.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI),Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp. PD-KHOM menganalisis ini dilakukan untuk mengurangi penularan lebih cepat, sehingga pandemi Covd-19 bisa dengan cepat dikendalikan.

Apalagi, lanjutnya, usia produktif kerap menjadi agen penularan karena memiliki tingkat mobilitas yang tinggi seperti keluar rumah, tertular virus lalu membawanya ke rumah di mana ada lansia dan kelompok rentan lainnya. 

Padahal kelompok rentan ini bisa mengalami infeksi yang lebih parah saat tertular Covid-19, bahkan berisiko kematian lebih tinggi dibanding usia produktif yang punya sistem kekebalan tubuh lebih baik.

Baca Juga: 1,2 Juta Vaksin Sinovac Sudah Dikirim ke Seluruh Indonesia, Ini Daftarnya

"Saya rasa, apa yang dilakukan Indonesia juga ada baiknya. Asumsinya, orang dewasa usia kerja itu kan pastinya lebih muda, lebih aktif dan punya mobilitas tinggi. Sehingga, strategi tersebut diharapkan mengurangi penularan lebih cepat ketimbang vaksinasi lansia lebih dulu," ujar Prof. Zubairi melalui cuitan twitternya dikutip Suara.com, Selasa (5/1/2021).

Selain itu, kata Prof. Zubairi belum adanya data tentang vaksin Sinovac aman digunakan untuk lansia diperkirakan jadi alasan. Mengingat vaksin Sinovac saat ini yang sudah tersedia di Indonesia dan siap disuntikkan.

Sedangkan uji klinis vaksin Sinovac di Bandung dilakukan untuk kategori usia 18 hingga 59 tahun. Adapun vaksin Sinovac yang diuji pada lansia dilakukan negara lain, bukan Indonesia.

"Jawabannya saya kira sederhana. Apa? Ya karena kita belum memiliki cukup data tentang kemanjuran vaksin Sinovac pada lansia. uji klinis III di Bandung itu kan melibatkan orang berusia 18 hingga 59 tahun. Data untuk lansia masih kita tunggu laporan interim dari negara lain," tuturnya.

Keadaan ini berbanding terbalik dengan Amerika dan Inggris yang lebih dulu menggunakan vaksin buatan perusahaan farmasi Amerika dan Jerman, yakni vaksin Pfizer BioNTech yang disebut-sebut aman untuk segala usia, termasuk lansia.

Baca Juga: Di Kampus Brawijaya, Jokowi Cerita soal Tahun 2020 hingga Vaksin Corona

"Sementara itu strategi di Inggris dan Amerika sudah jelas. Mereka memakai Pfizer BioNTech yang memang berkhasiat pada semua usia. Termasuk untuk lansia dan anak-anak. Kita lihat saja bagaimana efeknya nanti pada tiap negara, dengan strategi masing-masing," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI