Suara.com - Meski di awal sempat ada keraguan, kini Inggris secara resmi sudah mulai menyuntikkan vaksin Covid-19 buatan Oxford University dan AstraZeneca.
Inggris jadi negara pertama yang menggunakan vaksin tersebut. Penggunaan vaksin sudah dimulai sejak, Senin 4 Januari 2021 lalu dan Brian Pinker, pasien berusia 82 tahun sebagai penerima dosis pertama di Rumah Sakit Oxford Churchill.
Meski begitu, saat ini hanya segelintir rumah sakit yang secara resmi menerima pendistribusian vaksin AstraZeneca. Hal ini ditujukan agar petugas kesehatan bisa memantau reaksi yang merugikan sejak vaksin disuntikkan, seperti diwartakan Live Science, Selasa (5/1/2021).
Seperti vaksin Pfizer yang sudah lebih dulu disuntikkan, vaksin Oxford juga disuntikkan sebanyak dua dosis, dengan rentan waktu penyuntikkan beberapa minggu antar dosis.
Baca Juga: Klasemen Liga Inggris Pekan ke-17 Usai Southampton Libas Liverpool
Vaksin ini diperkirakan memiliki efektifitas sebesar 70 persen untuk mencegah Covid-19. Sedangkan vaksin Pfizer punya tingkat efektifitas mencapai 95 persen.
Tapi keunggulan dari vaksin Oxford, bisa disimpan di suhu lemari pendingin standar, harganya per dosisnya juga cenderung lebih murah dibandingkan vaksin Pfizer yang penyimpanannya butuh pembekuan.
Kehadiran dua vaksin Covid-19 Pfizer dan AstraZeneca ini, Inggris merencanakan bisa memvaksinasi semua warga hingga akhir Januari 2021. Tenaga kesehatan dan orang yang berusia di atas 80 tahun jadi kelompok yang pertama mendapat prioritas.
Sementara itu, pada penggunaan vaksin Pfizer yang sudah dijalankan lebih dulu pada awal Desember 2020, Inggris kini sudah memvaksinasi lebih dari satu juta orang.
Baca Juga: RI Siap Mulai Vaksinasi, Fadli Zon Pertanyakan Hasil Uji Vaksin Sinovac