Suara.com - Hingga kini gejala baru terkait Covid-19 masih terus bermunculan. Tapi, jika terjadi perubahan jantung secara tiba-tiba hal itu juga bisa menjadi gejala yang patut diwaspadai.
Sementara itu, Badaan POM bari baru ini menerbitkan sertifikat lot release. Dua berita tadi merupakan kabar terpopuler di kanal health.com. Berikut ini kabar terpopuler lainnya
1. Perubahan Detak Jantung Bisa Jadi Tanda Virus Corona, Begini Cara Ceknya!
Virus corona Covid-19 bisa memengaruhi banyak hal dalam tubuh yang harus diperhatikan. Tak hanya batuk dan demam, virus corona bisa menyebabkan perubahan halus pada tubuh yang bisa dipantau di rumah.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 untuk Warga Sulsel Tiba di Makassar, Dikawal TNI dan Polisi
Menurut aplikasi Covid Symptom Study, sebuah inisiatif nirlaba telah mengumpulkan data lebih dari 4 juta kontributor di seluruh dunia, menunjukkan bahwa virus corona bisa memengaruhi perubahan detak jantung.
2. BPOM Terbitkan Sertifikat Lot Release Vaksin Covid-19 Sinovac
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan sertifikat lot release pada 1,2 dosis vaksin Covid-19 Sinovac yang tiba 6 Desember 2020 lalu.
Selanjutnya, BPOM akan segera menerbitkan juga sertifikat lot release untuk 1,8 juta vaksin yang datang pada 31 Desember 2020.
Baca Juga: Jelang Lawan AC Milan, Bek Juventus Alex Sandro Positif COVID-19
3. Ada Nakes Tolak Vaksin Sinovac, Dokter Reisa Singgung Sumpah Profesi
Sejumlah penolakan muncul dari tenaga kesehatan terkait vaksin Sinovac. Apa kata Satgas Covid-19?
Juru Bicara Vaksin COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro meminta seluruh tenaga kesehatan untuk membantu menyukseskan program vaksinasi Corona yang akan dilakukan pemerintah dalam waktu 15 bulan ke depan.
4. Update Covid-19 Global: Kasus Melonjak Dalam Sepekan, Inggris Lockdown Lagi
Mutasi virus SARS Cov-2 memaksa Inggris kembali lakukan lockdown. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta semua orang di Inggris harus tinggal di rumah, kecuali untuk alasan yang diizinkan, selama penguncian yang diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan Februari.
Aturan itu dalam menyikapi lonjakan infeksi baru yang terjadi di Inggris selama tujuh hari berturut-turut. Dikutip dari situs worldometers.info, total kasus di Inggris mencapai 2.713.563 infeksi, terbanyak kedua di Eropa setelah Rusia. Penambahan kasus harian yang dilaporkan Inggris dalam 24 jam terakhir juga terbanyak kedua setelah Amerika Serikat.
5. Studi: Kemoterapi Mungkin Tak Dibutuhkan Pasien Kanker Payudara Tertentu
Sebuah penelitian baru yang dipresentasikan di San Antonio Breast Cancer Symposium 2020, banyak wanita pascamenopause menderita kanker payudara tidak memeroleh manfaat tambahan dari kemoterapi.
Sebaliknya, mereka justru dapat mencapai hasil dan tingkat kelangsungan hidup yang sama dengan hanya mengonsumsi obat penghambat hormon.