Ada Nakes Tolak Vaksin Sinovac, Dokter Reisa Singgung Sumpah Profesi

Selasa, 05 Januari 2021 | 07:05 WIB
Ada Nakes Tolak Vaksin Sinovac, Dokter Reisa Singgung Sumpah Profesi
Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dokter Reisa Broto Asmoro. (Youtube BNPB)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah penolakan muncul dari tenaga kesehatan terkait vaksin Sinovac. Apa kata Satgas Covid-19?

Juru Bicara Vaksin COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro meminta seluruh tenaga kesehatan untuk membantu menyukseskan program vaksinasi Corona yang akan dilakukan pemerintah dalam waktu 15 bulan ke depan.

Reisa mengatakan bahwa para tenaga medis seharusnya mengikuti seluruh instruksi dari pemerintah yang sudah menempatkan mereka pada prioritas pertama yang akan disuntik vaksin setelah Presiden Joko Widodo.

"Saat perlindungan sudah ada di depan mata maka kita harus segera ambil kita manfaatkan dengan baik, tidak perlu menunggu apalagi menunda dengan sengaja. Ingat janji dan sumpah profesi kita untuk membaktikan hidup guna kepentingan perikemanusiaan," kata dr Reisa dalam jumpa pers dari Istana Negara, Jakarta, Senin (4/1/2021).

Baca Juga: Kuota Vaksin Covid-19 Sumbar 39.920, Gubernur: Hari Ini atau Besok Sampai

Menurutnya, prioritas ini adalah keistimewaan yang diberikan negara kepada tenaga medis, meski vaksin CoronaVac buatan perusahaan Sinovac Biotech, China belum merilis angka efikasinya dan belum selesai uji klinis tahap III di Bandung.

"Sejawat dan kolega tenaga medis yang saya hormati, lihat betapa pedulinya negara terhadap kita, kita didudukan sebagai warga prioritas untuk mendapatkan akses vaksinasi," ucapnya.

Oleh sebab itu, dr Reisa meminta para tenaga medis menuruti semua program vaksinasi yang dilakukan pemerintah dan mau disuntik vaksin gelombang pertama.

"Mungkin sebagian kita teman sejawat nakes masih ada nih yang bertanya-tanya soal keamanan efektifitas vaksin bahkan ada yang masih mempertimbangkan aspek agama," tuturnya

"Nah dalam meyakinkan diri kita untuk ikut serta mensukseskan program vaksinasi 15 bulan ke depan. Para guru besar kita, para ahli vaksin yang sudah punya pengalaman puluhan tahun, telah mendampingi proses pengkajian vaksin ini," sambung dr Reisa.

Baca Juga: 31 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 untuk Bali, Disebar Mulai 22 Januari

Diketahui, sebanyak 1,3 juta tenaga kesehatan akan menjadi kelompok pertama bersama Presiden Joko Widodo yang akan disuntik vaksin CoronaVac.

Pemerintah telah mengimpor 3 juta vaksin buatan perusahaan Sinovac Biotech, China tersebut dan sudah mulai mendistribusikannya ke beberapa dinas kesehatan di daerah-daerah.

Pemerintah juga telah menandatangani kesepakatan suplai vaksin COVID-19 dari Novavax - pengembang vaksin dari Amerika dan Kanada, dan AstraZeneca - pengembang vaksin dari Inggris dan Jerman, masing-masing 50 juta dosis dengan opsi penambahan 80 juta dosis vaksin Novavax dan 50 juta dosis vaksin AstraZeneca.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI