Inggris Tidak Sarankan Mencampur Jenis Vaksin Covid-19, Kenapa?

Minggu, 03 Januari 2021 | 15:16 WIB
Inggris Tidak Sarankan Mencampur Jenis Vaksin Covid-19, Kenapa?
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga Kesehatan Masyarakat Inggris tidak menyarankan mencampurkan berbagai merek pada vaksinasi Covid-19. Rekomendasi itu dinilai jadi pilihan yang masuk akal.

“Kami tidak menyarankan untuk mencampurkan vaksin Covid-19. Jika dosis pertama Anda adalah vaksin Pfizer, Anda tidak boleh diberikan vaksin AstraZeneca untuk dosis kedua dan sebaliknya,” kata Kepala Imunisasi Kesehatan Masyarakat Inggris Dr. Mary Ramsay dikutip dari CNN.

Namun karena keadaan darurat pandemi, Ramsay tidak mengelak jika kemungkinan vaksin dengan merek sama tidak tersedia atau pasien tidak tahu jenis vaksin yang didapatkannya. 

“Setiap upaya harus dilakukan untuk memberi mereka vaksin yang sama, tetapi jika tidak memungkinkan, lebih baik memberikan dosis kedua dari vaksin lain daripada tidak sama sekali," tambahnya.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Disebut Cuma Buat Kelinci Percobaan, IDI: Itu Hoaks

Ilustrasi vaksin COVID-19. [Shutterstock]
Ilustrasi vaksin COVID-19. [Shutterstock]

Ramsay mengklarifikasi posisi Inggris tentang pencampuran vaksin setelah pembaruan pedoman vaksin pemerintah pada 31 Desember.

Panduan itu disebutkan, jika vaksin yang sama tidak tersedia, atau jika produk pertama yang diterima tidak diketahui, maka untuk menawarkan satu dosis produk yang tersedia secara lokal untuk melengkapi jadwal vaksinasi.

“Opsi ini lebih disukai jika individu tersebut kemungkinan besar akan segera berisiko tinggi atau dianggap tidak mungkin untuk hadir lagi,” tambahnya.

Panduan ini merekomendasikan kedua vaksin untuk diberikan dalam dua dosis, dengan jeda minimal 21 hari untuk Pfizer / BioNTech dan 28 hari untuk AstraZeneca, dengan perlindungan jangka panjang yang diberikan oleh inokulasi kedua.

Namun Panduan Inggris yang diperbarui itu bertentangan dengan panduan di Amerika Serikat untuk dua vaksin yang diotorisasi, Pfizer / BioNTech dan Moderna.

Baca Juga: Dihantam Corona, Sektor Pariwisata Global Rugi 730 Miliar Dolar AS

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mencatat bahwa vaksin Covid-19 tidak dapat dipertukarkan satu sama lain atau dengan produk vaksin Covid-19 lainnya. 

Rekomendasi CDC menyatakan bahwa dua dosis vaksinasi harus dilengkapi dengan produk yang sama.

Namun, CDC juga menyebut, jika dua dosis produk vaksin Covid-19 mRNA yang berbeda secara tidak sengaja diberikan, tidak ada dosis tambahan dari kedua produk yang direkomendasikan saat ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI