IDI Rilis Jumlah Nakes Gugur Akibat Covid-19 dan Berita Hits Health Lainnya

Risna Halidi Suara.Com
Sabtu, 02 Januari 2021 | 21:55 WIB
IDI Rilis Jumlah Nakes Gugur Akibat Covid-19 dan Berita Hits Health Lainnya
Sejumlah petugas tenaga kesehatan menjemur pelindung wajah yang telah didekontaminasi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Kamis (12/11/2020). [ANTARA FOTO/M Risyal Hdayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia atau Tim Mitigasi PB IDI untuk urusan Covid-19 baru saja merilis data tenaga kesehatan yang gugur akibat Covid-19.

Dari data yang telah dihimpun, jumlah tenaga kesehatan yang gugur di Indonesia menjadi yang terbanyak di Asia dan terbanyak kelima di dunia.

Berita tersebut masuk dalam daftar berita terpopuler di kanal Health Suara.com edisi Sabtu, 2 Januari 2021 berikut ini.

1. IDI Kembali Minta Pemerintah Sediakan APD dan Tes Covid-19 untuk Nakes

Baca Juga: Tenaga Kesehatan yang Bakal Divaksinasi Covid-19 Mulai Didata

Sebagai ilustrasi: Sejumlah petugas tenaga kesehatan menjemur pelindung wajah yang telah didekontaminasi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Kamis (12/11/2020). [ANTARA FOTO/M Risyal Hdayat]
Sebagai ilustrasi: Sejumlah petugas tenaga kesehatan menjemur pelindung wajah yang telah didekontaminasi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Kamis (12/11/2020). [ANTARA FOTO/M Risyal Hdayat]

Hingga per 2 Januari 20201, sebanyak 504 tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia gugur karena Covid-19.

Melihat fakta tersebut, Ketua Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Adib Khumaidi, SpOT mengatakan bahwa nakes bukan garda terdepan tapi benteng terakhir penanganan pandemi Covid-19.

Baca selengkapnya

2. 504 Nakes di Indonesia Meninggal Karena Covid-19, Jadi Tergawat di Asia

Jumlah kematian tenaga medis di Indonesia akibat Covid-19 (Tim Mitigasi PB IDI)
Jumlah kematian tenaga medis di Indonesia akibat Covid-19 (Tim Mitigasi PB IDI)

Tim Mitigasi Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) kembali merilis data jumlah kematian tenaga kesehatan akibat Covid-19. 

Baca Juga: Liburan ke Belitung, 3 Warga Depok Positif Corona

Tercatat per 2 Januari 2021, sudah ada sebanyak 504 tenaga kesehatan (nakes) yang gugur atau meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19.

Baca selengkapnya

3. 5 Sayur dan Buah Ini Dianggap Sehat, Tapi Ternyata Berbahaya Untuk Ginjal

Ilustrasi sayur bayam, salah satu sayur yang berbahaya untuk ginjal. (Shutterstock)
Ilustrasi sayur bayam, salah satu sayur yang berbahaya untuk ginjal. (Shutterstock)

Sayur dan buah selama ini dianggap sebagai makanan sehat yang memiliki banyak nutrisi untuk tubuh. Tapi, banyak orang yang tidak menyangka bahwa makanan ini ternyata bisa berbalik merusak kesehatan tubuh, salah satunya merusak kinerja ginjal.

Beberapa jenis sayur dan buah, jika rutin dikonsumsi setiap hari, bisa membuat kinerja ginjal memburuk tanpa Anda sadari. Apa saja? Ini dia sayur dan buah yang perlu Anda waspadai, mengutip Medical News, Sabtu (2/1/2021).

Baca selengkapnya

4. Dikira Saraf Terjepit, Wanita Ini Ternyata Mengidap Kanker Kulit Stadium 4

Ilustrasi sakit dada. [Shutterstock]
Ilustrasi sakit dada. [Shutterstock]

Kate Wignail, secara tiba-tiba mengalami nyeri dada parah pada Mei lalu. Saat diperiksa, dokter mengatakan wanita 24 tahun tersebut hanya mengalami saraf terjepit atau otot tertarik.

Namun, kondisinya memburuk. Enam minggu kemudian, ia dilarikan ke Rumah Sakit Royal Cornwall, Inggris, setelah muntah darah.

Baca selengkapnya

5. Selain Gejala, Anda Perlu Lakukan Tes Covid-19 Jika Alami 3 Kondisi Ini

Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]
Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]

Deteksi infeksi virus corona secara cepat memang sangat diperlukan sebelum menyebar ke terlalu banyak orang. Dalam hal ini, mengenali gejala dan segera melakukan tes cukup dibutuhkan apalagi banyaknya orang tanpa gejala.

Melansir dari Times of India, panduan ahli merekomendasikan bahwa orang melakukan isolasi jika mengalami gejala berikut, antara lain:

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI