Vagina Kering dan Perih, Waspadai Penyakit Ini

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 31 Desember 2020 | 21:05 WIB
Vagina Kering dan Perih, Waspadai Penyakit Ini
ilustrasi vagina. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masalah kesehatan perempuan masih membawa stigma dan jarang dibahas di masyarakat. Jadi, banyak perempuan yang tidak menyadari apa itu atrofi vagina.

Ini pada dasarnya adalah kondisi ketika dinding vagina menjadi tipis dan kering, membuat hubungan intim sangat menyakitkan. Seiring waktu, ini menyebabkan masalah dengan sistem reproduksi dan saluran kencing. Namun, ada lebih banyak penyakit ini.

Dilansir dari Healthshots, Dr Ranajana Becon, seorang ginekolog di Rumah Sakit Columbia Asia, Ghaziabad mengatakan bahwa kondisi ini banyak terjadi setelah menopause. Penurunan tingkat estrogen dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan ini.

"Jika Anda mengalami kekeringan vagina yang konsisten, vagina terbakar, keputihan, gatal pada kelamin, sensasi terbakar saat buang air kecil, buang air kecil sangat sering, infeksi saluran kemih berulang atau inkontinensia urin, pertimbangkan untuk memeriksakan atrofi vagina."

ilustrasi vagina. (Shutterstock)
ilustrasi vagina. (Shutterstock)

Kondisi ini lebih sering terjadi pada perempuan pasca menopause, tetapi mereka yang belum pernah melahirkan melalui vagina juga berisiko.

Apalagi, kurangnya aktivitas seksual dengan pasangan juga bisa meningkatkan risiko atrofi vagina. Selain itu, merokok juga meningkatkan risiko Anda mengembangkannya.

Berikut lima cara mencegah atrofi vagina:

1. Berhenti merokok

Merokok tidak hanya memengaruhi paru-paru Anda, tetapi juga dapat menyebabkan atrofi vagina. Merokok memengaruhi sirkulasi darah. Karenanya, ini mengurangi aliran darah dan oksigen ke vagina Anda. Selain itu, rokok juga mengganggu fungsi estrogen.

Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Ini Kebiasaan di Toilet yang Bisa Merusak Orgam Intim

2. Tetap aktif secara seksual

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI