Suara.com - Banyak orang mengira seks adalah hal terintim dan terpenting dalam suatu hubungan romantis. Tapi, sebenarnya tidak demikian.
Psikolog Wolfgang Krueger mengatakan bahwa berciuman jauh lebih penting dalam 'barometer hubungan'.
Ia menjelaskan bahwa saat berciuman, campuran hormon bahagia akan membanjiri tubuh, mulai dari oksitosin, serotonin, hingga dopamin. Sebanyak 34 otot di wajah pun ikut bekerja dalam kegiatan intim ini.
Menurut Krueger, masalah redupnya kehidupan seks pasangan umumnya dimulai dari penurunan kegiatan berciuman.
Baca Juga: Sambut Tahun Baru 2021 dengan Hubungan Seks, Yuk Coba 5 Posisi Ini
"Ini mungkin terdengar aneh, tapi berciuman lebih intim daripada seks. Seksualitas terkadang bisa sangat impersonal (tidak bersifat 'pribadi')," imbuh Krueger, dilansir The Star.
Sebaliknya, lanjut Krueger, berciuman benar-benar harus menyatukan 'kontrol' dengan orang lain, merasakan tempo mereka, dan memperhatikan bau serta rasanya.
"Saat Anda berciuman, Anda melihat apakah orang yang Anda cium reseptif atau tidak. Ciuman yang bagus biasanya bersemangat dan intensitasnya meningkat," jelasnya.
Krueger memberi contoh orang Jerman yang rata-rata akan berciuman sekitar dua hingga tiga kali sehari, baik ciuman selamat malam di pipi atau ciuman penuh perasaan saat berkencan.
Oleh karenanya, Krueger memberi saran untuk lebih banyak berciuman dengan pasangan apabila ingin memiliki hubungan yang lebih dekat.
Baca Juga: 4 Penyebab Vagina Bau Usai Berhubungan Seks