Suara.com - Cat kuku tidak hanya bisa memicu masalah kesehatan, tetapi juga mengganggu pembacaan pulse oximetry ketika Anda terinfeksi virus corona Covid-19.
Dr Joyeeta Basu, salah satu pendiri dan konsultas Doctors Hub telah menemukan tiga pasiennya secara berurutan menunjukkan fluktuasi dalam pembacaan pulse oxymetry karena menggunakan cat kuku.
Oleh karena itu, Dr Joyeeta menyarankan semua orang yang menggunakan cat kuku untuk menghapuskan ketika henda melakukan tes oksimeter. Supaya, penggunaan cat kuku tidak memengaruhi hasilnya, terutama ketika Anda sedang terinfeksi virus corona.
Dr Vikas Maurya, Direktur dan Kepala Departemen Pulmonologi di Rumah Sakit Fortis, menjelaskan bahwa oksimeter berfungsi mendeteksi hemoglobin yang mengandung oksigen dan terdeoksigenasi di dadar kuku.
Baca Juga: Pedoman Baru, Vaksin Virus Corona Pfizer Sudah Aman untuk Ibu Hamil
Oksimeter memiliki dua panjang gelombang yang berbeda, melewati seberkas cahaya dan mendeteksi tingkat oksigen. Jika Anda menggunakan cat kuku atau sejenisnya, hal itu akan mengganggu penerusan sinar melalui oksimeter denyut ke bantalan kuku.
Cara lain untuk mengetahui pembacaan oksimeter Anda akurat atau tidak melalui bentuk gelombang pada oksimeter Anda.
"Jika Anda hanya melihat hasil pembacaan oksimeter dan bukan bentuk gelombang, itu artinya hasil pembacaan oksimeter tidak benar. Kami selalu memberi tahu pasien untuk memantau gelombangnya dengan baik," jelas Dr Maurya dikutip dati Times of India.
Dr Joyeeta Basu mengatakan bahwa penurunan kadar oksigen 1-2 persen tidak masalah pada orang normal. Tapi, hal itu sangat penting bagi orang yang positif virus corona Covid-19.
"Pembacaan oksimeter membuat banyak perbedaan dalam memutuskan kita perlu memindahkan pasien ke rumah sakit atau tidak," jelasnya.
Baca Juga: Kasus Kabut Otak akibat Virus Corona Meningkat, Apa Sebabnya?
Karena, penurunan kadar oksigen 1-2 persen bisa menyebabkan masalah. Dalam hal ini, cat kuku bisa menjadi sumber penyebab masalahnya.
Namun, cat kuku gel yang digunakan orang di spa kuku dengan partikel glitter di dalamnya menyebabkan penurunan pembacaan 2-3 persen. Jika seseorang berusia 95 tahun mengalami penurunan 2-3 persen, maka kondisi itu termasuk mengkhawatirkan.
Dr Joyeeta menambahkan bahwa warna-warna, seperti biru, hijau, hitam, merah tua dan ungu bisa menyebabkan masalah dalam pembacaan oksimeter.
Sedangkan, lapisan tunggal dengan warna terang seperti merah muda mungkin tidak akan menimbulkan masalah. Kuku gel dan aksesori mewah mengganggu pembacaan oksimeter.
Dr Mukesh Budhwani, Dokter Umum, Klinik Apollo, Pune, mengatakan tidak ada penelitian berskala besar yang membuktikan bahwa cat kuku mengganggu keakuratan pembacaan oksimeter. Tapi, Mukesh percaya bahwa hal itu akan mengganggu hasilnya.