Suara.com - Strain baru virus corona yang disebut dengan SARS-CoV-2 VUI 202012/01 dikenal lebih menular. Bahkan, strain ini juga disebut lebih mudah menginfeksi sel sehingga lebih berisiko pula untuk anak-anak daripada strain sebelumnya.
Namun, menurut sebuah studi oleh Public Health England, varian baru ini mungkin tidak menyebabkan penyakit atau komplikasi yang lebih parah daripada strain sebelumnya.
Melansir dari Healthshots, strain baru memang menyebar dengan cepat, tetapi tidak menyebabkan komplikasi yang lebih parah. Strain baru ini mulanya ditemukan di Inggris bagian tenggara.
Dalam studi tersebut, para peneliti membandingkan 1.769 orang yang terinfeksi varian baru dengan 1.769 dengan varian lama. Kedua kelompok dicocokkan setara berdasarkan usia, jenis kelamin, daerah tempat tinggal dan waktu pengujian.
Baca Juga: 879 Polisi di Sumatera Barat Terpapar Corona, 8 Orang Meninggal Dunia
Dari 42 orang yang dirawat di rumah sakit, 16 terinfeksi varian baru sementara 26 kasus memiliki infeksi tipe lama. Dalam hal kematian, ada 12 kematian dalam kasus varian baru dibandingkan dengan 10 kematian pada varian lama.
"Hasil awal dari studi kohort tidak menemukan perbedaan yang signifikan secara statistik dalam rawat inap dan kasus kematian 28 hari antara kasus dengan varian dan kasus pembanding tipe lama," kata studi tersebut.
"Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kemungkinan infeksi ulang dengan varian baru dibandingkan dengan varian lain," imbuh studi tersebut.
Meski tak bikin lebih parah, kemampuan menular yang lebih tinggi telah membuat lebih dari 50 negara menutup pintu untuk kedatangan dari Inggris demi mencegah masuknya varian baru.
Baca Juga: Kronologi Maia Estianty Terinfeksi Covid-19