Hits: Apa Itu Open Marriage, Risiko Covid-19 pada Perempuan Menopause

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 31 Desember 2020 | 10:53 WIB
Hits: Apa Itu Open Marriage, Risiko Covid-19 pada Perempuan Menopause
Gisel dan Gading ditemui di kawasan Epicetrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (29/1/2016) [suara.com/Ismail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Video syur yang menyeret nama Gisel membuat publik mengira-ngira tentang status pernikahan Gisel dan mantan suaminya, Gading Marten, dahulu. Tidak sedikit warganet yang menduga status pernikahan mereka dahulu adalah open marriage. Apa itu?

Dari berita seputar Covid-19, terbaru dikatakan para peneliti bahwa mungkin ada hubungan antara menopause dan gejala Covid-19 yang bertahan lama. Disebutkan bahwa orang dengan tingkat estrogen yang lebih rendah tampaknya berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius setelah didiagnosis dengan Covid-19. Dalam hal ini, perempuan yang menopause mengalami kadar estrogen lebih rendah. Benarkah?

Selengkapnya, lanjut baca lewat tautan di bawah ini!

1. Gisel dan Gading Diisukan Pernah Jalani Open Marriage, Apa Itu?

Baca Juga: Awas Remaja, Vape Bisa Tingkatkan Potensi Terkena Covid-19

Gading Marten dan Gisella Anastasia (Instagram/@gisel_la)
Gading Marten dan Gisella Anastasia (Instagram/@gisel_la)

Nama Gisella Anastasia kembali diperbincangkan publik setelah ibu dari Gempita Nora Marten -- buah perkawinannya dengan Gading Marten, ditetapkan sebagai tersangka kasus video syur, yang dibuat 2017 silam.

Hal ini pun membuat publik mengira-ngira tentang status pernikahan Gisel dan mantan suaminya, Gading Marten, dahulu.

Baca selengkapnya

2. Awas, Lebih Dari 60 Persen Pasien Covid-19 yang Meninggal Berusia Lanjut

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Satgas Penanganan Covid-19 mencatatkan bahwa lebih dari 60 persen pasien orang yang meninggal setelah terinfeksi virus corona SARS Cov-2 berusia di atas 46 tahun. Kebanyakan dari pasien tersebut termasuk dalam kelompok usia yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

Baca Juga: Mesti Dihindari, Olahraga Jenis Ini Berisiko Tingkatkan Penularan Covid-19

Padahal, pasien positif Covid-19 yang berusia di atas 46 tahun jumlahnya tak sampai 50 persen dari total seluruh kasus di Indonesia.

Baca selengkapnya

3. Ada Varian Baru Virus Corona, Satgas IDI Minta Sekolah Tatap Muka Ditunda

Sebagai ilustrasi: Ada Varian Baru Virus Corona, Satgas IDI Minta Sekolah Tatap Muka Ditunda
Sebagai ilustrasi: Ada Varian Baru Virus Corona, Satgas IDI Minta Sekolah Tatap Muka Ditunda

Pemerintah Indonesia melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia telah memberikan lampu hijau pelaksanaan sekolah tatap muka pada 2021 mendatang.

Namun sepertinya, rencana tersebut terpaksa mengalami penundaan akibat munculnya varian baru virus corona penyebab sakit Covid-19 yang diduga dapat menyebar dan menginfeksi lebih cepat dari varian lama.

Baca selengkapnya

4. PAPDI: 14 Jenis Komorbid yang Belum Layak Dapat Vaksin Covid-19 Sinovac

Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) memberikan rekomendasi orang dengan komorbid atau penyakit penyerta apa saja yang belum layak dan tidak layak mendapatkan Vaksin Covid-19 dari Sinovac.

Rekomendasi disusun berdasarkan data publikasi fase I/II mengenai Sinovac, data uji fase III di Bandung berupa proposal dan catatan pelaku lapangan yang terlibat dalam uji klinis. Serta data uji vaksin inactivated lainnya yang sudah lengkap, sedangkan data vaksin inactivated Covid-19 Sinovac belum lengkap.

Baca selengkapnya

5. Studi: Perempuan Menopause Berisiko Lebih Tinggi Alami Covid-19 Parah

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Pada awal pandemi, banyak pemerintah dan organisasi kesehatan merilis pedoman tentang siapa yang mungkin lebih rentan terhadap gejala Covid-19 parah. Namun, para peneliti mengatakan bahwa mungkin ada hubungan antara menopause dan gejala Covid-19 yang bertahan lama.

Melansir dari Forbes, sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang dengan tingkat estrogen yang lebih rendah tampaknya berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius setelah didiagnosis dengan Covid-19. Dalam hal ini, perempuan yang menopause mengalami kadar estrogen lebih rendah.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI