Studi: Emosi Positif bisa Ditularkan saat Tenangkan Orang Lain

Angga Roni Priambodo | Fita Nofiana
Studi: Emosi Positif bisa Ditularkan saat Tenangkan Orang Lain
Ilustrasi menenangkan teman [shutterstock]

Hanya dengan kata-kata sederhana, energi positif bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain.

Suara.com - Menunjukkan dukungan untuk seseorang yang kesal karena sesuatu yang mereka alami dapat membantu meningkatkan perasaan positif. Hal ini dinyatakan dalam studi yang terbit pada di Journal of Positive Psychology.

Melansir dari Medicalxpress, menurut peneliti Ohio State University hanya dengaan kata-kata sederhana seperti "aku mengerti perasaanmu" sudah bisa menularkan emosi positif. Dalam hal ini para peneliti mengeksplorasi emosi positif dan negatif pada lebih dari 300 siswa.

Pengaruh positif mengacu pada emosi dan ekspresi yang menumbuhkan rasa ingin tahu, koneksi, dan pemikiran yang fleksibel. Sementara pengaruh negatif menimbulkan perasaan jijik, takut atau sedih.

Ilustrasi curhat. [shutterstock]
Ilustrasi curhat. [shutterstock]

Ketika mereka berpikir atau menulis tentang marah, kata-kata suportif dapat dengan mudah memberikan pengaruh positif.

Baca Juga: Ulasan Buku All That You Deserve: Belajar untuk Mencintai Diri Sendiri

"Kami menghabiskan begitu banyak waktu untuk memikirkan bagaimana memperbaiki emosi negatif, tetapi ada hal sederhana untuk memelihara emosi positif satu sama lain," kata penulis senior Jennifer Cheavens, seorang profesor psikologi yang terlibat dalam penelitian ini.

"Penelitian ini sangat penting untuk membantu orang dengan depresi, kecemasan dan ketakutan mereka, tetapi juga penting untuk membantu orang memanfaatkan rasa ingin tahu, cinta, fleksibilitas dan optimisme," imbuh Cheavens.

Penelitian ini juga menunjukkan betapa berpengaruh orang sekitar pada emosi, khususnya dalam merawat emosi positif. 

"Ketika kita merasa dipahami, kita dapat menerima umpan balik tentang bagaimana kita juga dapat mengubah energi positif," ujar Cheavens seperti yang dikutip dari Medicalxpress.

Baca Juga: Psikiater Bukan Bertugas Ngasih Kata-Kata Seperti yang Viral di X, Ini Bedanya dengan Psikolog