Suara.com - Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca telah disetujui untuk digunakan di Inggris. Jutaan dosis vaksin ini akan didistribusikan sepanjang Januari.
Melansir dari Independent, Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan Inggris (MHRA) telah memutuskan bahwa vaksin itu aman dan akan diberikan dua dosis pada tiap orang. Berbeda dengan Pfizer atau Moderna yang diberikan selang 4 minggu, vaksin oxford diberikan selang 12 minggu dari dosis pertama ke dosis kedua.
Menurut data uji coba yang dibagikan MHRA, jagka waktu 12 minggu membantu menginduksi tanggapan kekebalan yang 80 persen efektif dalam mencegah penyakit dan meningkat 90 persen setelah suntikan kedua.
“Pemerintah hari ini telah menerima rekomendasi dari Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan untuk otorisasi vaksin Covid-19 Universitas Oxford / AstraZeneca untuk digunakan," ujar juru bicara DHSC.
Baca Juga: Bertahan di Tengah Pandemi, Rendang Hj Fatimah Keliling Indonesia Pakai JNE
"Ini mengikuti uji klinis yang ketat dan analisis menyeluruh terhadap data oleh para ahli di MHRA yang menyimpulkan bahwa vaksin tersebut telah memenuhi standar keamanan, kualitas, dan efektivitas ketat," imbuhnya.
Distribusi vaksin akan dimulai awal tahun dengan permulaan untuk dua juta orang paling rentan. Dalam hal ini, Pascal Soriot, kepala eksekutif AstraZeneca, mengatakan pihaknya mampu menyediakan setidaknya satu juta dosis per minggu.
Vaksin oxford menjadi salah satu yang diharapkan karena fleskibilitas dan efektivitasnya. Berbeda dengan Pfizer yang harus disimpan pada suhu minus 70 derajat Celcius, vaksin Oxford bisa disimpan di suhu kulkas hingga 6 bulan.