Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data lebih dari 70 persen tempat tidur di ruang isolasi dan ICU khusus Covid-19 sudah terisi penuh.
Bahkan ada 6 kabupaten kota di 6 provinsi yang memerlukan intervensi khusus. karena jika tidak maka akan berpotensi kolaps alias rumah sakit tidak bisa lagi menampung pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan, dan mengakibatkan angka kematian meningkat.
Berikut data ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi dan ICU rumah sakit di 6 kabupaten kota, di 6 provinsi per Desember 2020 sebagai berikut:
1. Kota Bandung (per 6 Desember 2020)
Baca Juga: Waspada Kerumunan, Pemkab Karimun Gelar Patroli Pada Malam Tahun Baru
- Kapasitas tempat tidur ruang isolasi : 1.138
- Tempat tidur ruang isolasi terpakai : 1.017 (terisi 89 persen)
- Kapasitas tempat tidur ICU : 49
- Tempat tidur ICU terpakai: 48 (terisi 98 persen)
2. Sleman (per 22 Desember 2020)
- Kapasitas tempat tidur ruang isolasi : 285
- Tempat tidur ruang isolasi terpakai : 199 (terisi 70 persen)
- Kapasitas tempat tidur ICU : 32
- Tempat tidur ICU terpakai: 26 (terisi 81 persen)
3. DKI Jakarta (per 26 Desember 2020)
- Kapasitas tempat tidur ruang isolasi : 6.991
- Tempat tidur ruang isolasi terpakai : 5.915 (terisi 85 persen)
- Kapasitas tempat tidur ICU : 936
- Tempat tidur ICU terpakai: 736 (terisi 79 persen)
Baca Juga: Liburan Seru dan Antimager Meski di Rumah Saja
4. Jember (per 25 Desember 2020)
- Kapasitas tempat tidur ruang isolasi : 377
- Tempat tidur ruang isolasi terpakai : 284 (terisi 75 persen)
- Kapasitas tempat tidur ICU : 22
- Tempat tidur ICU terpakai: 17 (terisi 77 persen)
5. Kota Semarang (per 26 Desember 2020)
- Kapasitas tempat tidur ruang isolasi : 951
- Tempat tidur ruang isolasi terpakai : 831 (terisi 87 persen)
- Kapasitas tempat tidur ICU : 123
- Tempat tidur ICU terpakai: 93 (terisi 76 persen)
6. Kota Makassar ( per 26 Desember 2020)
- Kapasitas tempat tidur ruang isolasi : 1215
- Tempat tidur ruang isolasi terpakai : 862 (terisi 71 persen)
- Kapasitas tempat tidur ICU : 86
- Tempat tidur ICU terpakai: 41 (terisi 48 persen)
Fakta ini sangat mengkhawatirkan, pasalnya periode libur Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru) masih berlangsung, dan diprediksi akan terjadi lonjakan kasus Covid-19, 30 hingga 40 persen setelah liburan selesai.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, memprediksi lonjakan kasus pasca Nataru ini baru akan terjadi pada 16 hingga 18 Januari 2021 mendatang.
"Karena pengalaman menunjukkan bahwa lonjakan infeksi itu akan terjadi 10 sampai 14 hari sesudah liburan selesai. Jadi kalau liburan selesai di sekitar tanggal 1 atau 2 Januari ini, (lonjakan kasus) akan terjadi sekitar tanggal 16 hingga 18 Januari 2021," ujar Menkes Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Selasa (29/12/2020).
Menkes Budi juga menambahkan, berdasarkan data analisis yang didapatkan bahwa setiap 100 orang yang terinfeksi Covid-19, maka 30 persen dari jumlah itu membutuhkan perawatan di rumah sakit.
"Dan dari 30 persen itu, 5 persennya harus dirawat di ICU. Sehingga kita bisa antisipasi berapa ruang rumah sakit, berapa ruang yang dibutuhkan dan kita tahu bagaimana mengejarnya," terang Menkes Budi.
"Jadi kalau kita sama-sama mengurangi derajat infeksi bisa memastikan bahwa teman-teman itu sehat, tidak terlalu mobile, mobilitas tidak tinggi selama 10 hari di awal 2021, itu akan sangat membantu untuk rekan-rekan kesehatan yang ada di rumah sakit," pungkasnya.