Kenali Lebih Dalam! Ini 7 Jenis Batuk yang Mesti Diketahui

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 29 Desember 2020 | 18:50 WIB
Kenali Lebih Dalam! Ini 7 Jenis Batuk yang Mesti Diketahui
Ilustrasi menderita flu, pilek dan batuk. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Batuk menjadi salah satu penyakit yang sering dialami banyak orang. Batuk merupakan salah satu bentuk reaksi alami tubuh untuk mengeluarkan cairan atau benda asing di paru-paru. Selain itu, juga merupakan reaksi iritasi pada sistem pernapasan di tenggorokan.

Sering kali kita mendengar suara batuk yang berbeda-beda. Hal ini tergantung penyebab yang membuat seseorang batuk. Di bawah ini terdapat beberapa jenis batuk, cara mengenalinya.

1. Batuk kering

Ilustrasi perempuan menderita flu dan batuk. (Shutterstock)
Ilustrasi perempuan menderita flu dan batuk. (Shutterstock)

Batuk kering adalah batuk yang tidak produktif. Artinya, jika seseorang mengalaminya ia tidak dapat mengeluarkan dahak atau lendir pada saat batuk. Biasanya batuk ini disebabkan berbagai kondisi antara lain:

Baca Juga: Bukan Memberi Minum, Ini yang Perlu Dilakukan Jika Teman Tersedak!

- Iritasi

Iritasi ini terjadi karena masuknya benda asing pada hidung, tenggorokan, atau paru-paru yang menyebabkan rangsangan batuk pada seseorang. Misalnya menghirup debu, polusi yang mengganggu hidung sehingga memicu refleks batuk.

- Jaringan pernapasan kering

Jika tenggorokan atau paru-paru mengering karena udara dingin, udara kering, dehidrasi, asap tembakau, atau produksi lendir yang rendah, mereka dapat mengalami iritasi. Iritasi ini bisa menyebabkan batuk kering.

- Peradangan

Baca Juga: Jangan Memberi Minum, Lakukan Hal Ini Ketika Temanmu Tersedak!

Radang pada bagian tenggorokan dan paru-paru akibat infeksi bakteri atau virus menyebabkan batuk. Selain itu, penggunaan suara yang berlebihan saat menonton suatu pertunjukan juga dapat menyebabkan batuk kering.

Pengobatan batuk kering dapat dilakukan tergantung pada penyebabnya. Terkadang minum air, permen pelembab tenggorokan, atau pelembab dapat mengurangi iritasi, merehidrasi jaringan, dapat membantu menenangkan refleks batuk di dalam otak.

2. Batuk Basah

Ilustrasi lelaki menderita batuk tak kunjung sembuh. (Shutterstock)
Ilustrasi lelaki menderita batuk tak kunjung sembuh. (Shutterstock)

Batuk basah sering disebut batuk dada. Biasanya batuk basa berbunyi rendah dan berat. Batuk ini juga disebut produktif karena akan mengeluarkan lendir di dalam tenggorokan dan paru-paru.

Biasanya penyebab lendir pada batuk jenis ini akibat tersumbatnya cairan saat pilek atau flu, pneumonia atau alergi. Pengobatan batuk basah biasanya merupakan bagian dari pengobatan penyebab batuk.

Artinya mengobati batuk ini dapat dilakukan dengan mengurangi lendir yang menyebabkannya. Biasanya humidifier dapat melembabkan ledir dan mengurangi lendir di paru-paru.

3. Batuk rejan

Batuk rejan merupakan batuk yang hebat. Biasanya batuk ini menyebabkan paru-paru mengeluarkan begitu banyak oksigen. Batuk jenis ini terjadi karena pertusis dan infeksi bakteri. Kondisi lain yang menyebabkan batuk jenisi ini juga seperti pneumonia, asma, emfisema, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan tuberkulosis.

Dalam kasus pertusis, pencegahan adalah strategi terbaik untuk menghindari tertular infeksi. Vaksin batuk rejan tersedia dan direkomendasikan sebagai bagian dari program vaksinasi standar untuk anak-anak.

4. Batuk Menggonggong

Ilustrasi batuk hingga nyeri dada. (Shutterstock)
Ilustrasi batuk hingga nyeri dada. (Shutterstock)

Batuk jenis ini akan terdengar seperti gonggongan anjing laut. Bunyi gonggongan ini terjadi akibat peradangan pada saluran udara bagian atas, terutama yang mengelilingi laring.  Batuk menggonggong juga disebut sebagai batuk croup karena merupakan karakteristik dari croup.

Croup adalah infeksi virus yang menyebabkan pembengkakan di sekitar saluran bronkial, trakea, dan laring. Akibatnya, penderita kesulitan bernapas dan mengalami batuk parah. Kebanyakan orang yang mengalami batuk jenis ini sembuh tanpa perawatan medis. Jika kondisinya parah, dokter akan memberikan resep antiradang untuk mengurangi batuk penderitanya.

5. Batuk yang Terbakar

Sering kali saat batuk, kondisi dada dan tenggorokan seperti terbakar. Hal ini mungkin bisa disebabkan jenis batuk ini atau bisa disebut batuk asam lambung. Biasanya jenis batuk ini menjadi tanda adalah gejala penyakit gastroesophageal reflux, juga disebut GERD, acid reflux atau heartburn.

Asam lambung mengiritasi kerongkongan. Iritasi ini dirasakan sebagai sensasi terbakar dan bisa memicu batuk yang bisa mendorong asam lambung naik ke tenggorokan dan masuk ke mulut dan hidung.

6. Batuk Dahak

Batik berdahak berbeda dengan batuk basah yang mengeluarkan lendir.  Dahak pada batuk ini adalah lendir dengan partikel asing, mikroba, dan sel sistem kekebalan yang tertanam di dalamnya.

Lendir pada batuk dahak dapat memiliki banyak warna yang dapat menunjukkan apa yang sedang dihadapi tubuh Anda:

  • Dahak kuning atau hijau biasanya menandakan infeksi virus atau bakteri. Warnanya berasal dari sel darah putih di dahak.
  • Dahak merah muda berasal dari darah segar.
  • Dahak coklat berasal dari darah lama.
  • Dahak hitam biasanya dihasilkan dari partikulat di paru-paru Anda dari asap atau debu batu bara.

Penyebab umum batuk berdahak adalah bronkitis. Bronkitis disebabkan oleh infeksi di paru-paru. Meskipun mudah untuk membaca terlalu banyak tentang warna dahak, dahak kekuningan biasanya menandakan infeksi virus, sedangkan dahak hijau biasanya menunjukkan bahwa infeksi tersebut adalah bakteri.

7. Batuk Serius

Batuk serius adalah batuk yang menunjukkan jika orang tersebut memerlukan perhatian medis dari dokter. Biasanya orang yang mengalami batuk jenis ini akan mengalami berbagai hal sebagai berikut:

  • Terengah-engah atau kesulitan bernapas
  • Kulit pucat atau biru karena kekurangan oksigen
  • Lendir atau dahak berdarah
  • Demam tinggi atau terus-menerus
  • Batuk yang berlangsung lebih dari beberapa minggu
  • Dahak merah muda berbusa
  • Batuk terus menerus yang mengganggu tidur

Walaupun gejala-gejala ini tidak selalu berarti bahwa menderita penyakit yang serius, gejala-gejala tersebut terkadang menyertai kondisi yang mengancam jiwa seperti pneumonia, gagal jantung kongestif, kanker paru-paru, emboli paru, atau tuberkulosis.

Fajar Ramadhan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI