Suara.com - Food and Drug Administration (FDA) memperingatkan bahwa vaksin Covid-19 dapat menyebabkan reaksi alergi pada mereka yang memiliki filler bibir maupun bagian wajah lain.
Dilansir dari The Healthsite mengutip The Daily Mail, peringatan itu muncul setelah beberapa relawan yang diinokulasi dengan dengan suntikan vaksin Moderna mengalami pembengkakan dan peradangan di area tempat filler ditempatkan.
Namun kabar baiknya, dr. Shirley Chi seorang dokter kulit dari California mengatakan reaksinya adalah imunologis dan efek sampingnya dapat dengan mudah diobati dengan steroid dan antihistamin.
"Sistem kekebalan Anda ditingkatkan ketika Anda mendapatkan vaksin dan itu menyebabkan peradangan di area tertentu di mana mereka melihat zat yang tidak terjadi secara alami di tubuh Anda," katanya.
Baca Juga: Tolak Disuntik Vaksin, Nikita Mirzani: Nggak Berani
Dr. Chi mengutip tiga kasus reaksi alergi pada orang yang menggunakan filler di wajah. Disebutkan dua pasien yang menjalani filler pipi enam bulan sebelum mendapatkan vaksin Covid-19, sedangkan satu pasien menjalani filler bibir dua hari setelah vaksin.
Namun, kata dr. Chi, reaksinya dengan cepat dapat diatasi dengan perhatian medis. "Jadi, hal itu seharusnya tidak menghentikan mereka yang memiliki filler untuk mendapatkan suntikan (vaksin Covid-19)," kata dokter kulit tersebut.
Sementara itu, beberapa ilmuwan percaya bahwa reaksi alergi terhadap vaksin Covid-19 mungkin disebabkan oleh senyawa polietilen glikol, yang juga dikenal dengan PEG.
Senyawa ini juga ditemukan dalam berbagai macam produk, termasuk kosmetik, makanan, dan obat-obatan serta diketahui dapat memicu anafilaksis pada kasus yang jarang terjadi.
Awal bulan ini, otoritas kesehatan Inggris juga mengonfirmasi 2 kasus anafilaksis setelah pasien menerima vaksin Pfizer / BioNTech Covid-19.
Baca Juga: Belum Tau Efek Sampingnya, Nikita Mirzani Tak Mau Divaksin Covid-19
Sedangkan baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah mengonfirmasi enam reaksi alergi parah terhadap Pfizer Inc. dan vaksin Covid-19 dari BioNTech.