Studi: Pemakaian Vape Picu Masalah Kabut Otak, Bagaimana Gejalanya?

Selasa, 29 Desember 2020 | 09:13 WIB
Studi: Pemakaian Vape Picu Masalah Kabut Otak, Bagaimana Gejalanya?
Vape, Salah Satu Produk Tembakau Alternatif. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi baru dari University of Rochester Medical Center (URMC) telah mengungkap hubungan antara vape dan kabut otak atau brain fog. Kabut otak ini merupakan kelelahan otak dan mental yang mengakibatkan linglung, sulit konsentrasi, dan lain sebagainya.

Melansir dari Medicalxpess, baik orang dewasa maupun anak-anak yang menggunakan vape lebih cenderung melaporkan kesulitan berkonsentrasi, mengingat, dan sulit membuat keputusan daripada rekan-rekan mereka yang tidak merokok dan vape. Anak-anak lebih mungkin mengalami kondisi ini jika mereka mulai menggunakan vape sebelum usia 14 tahun.

Penelitian ini dipimpin oleh Dongmei Li, Ph.D., profesor di Institut Sains Klinis dan Terjemahan di URMC. Tim menggali data dari dua survei nasional utama.

"Studi kami menambah bukti yang berkembang bahwa vape tidak boleh dianggap sebagai alternatif yang aman untuk merokok," kata penulis studi Li.

Baca Juga: Waspada, Liquid Vape Bisa Mengandung Senyawa yang Merusak Paru-Paru

Studi ini diterbitkan dalam jurnal Tobacco Induced Diseases dan Plos One.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang merokok dan vape tanpa memandang usia kemungkinan besar melaporkan kesulitan dengan fungsi mental. Orang yang hanya menggunakan salah satunya juga mengalami efek yang sama.

Ilustrasi vape
Ilustrasi vape

"Dengan meningkatnya vaping di antara remaja, ini sangat memprihatinkan dan menunjukkan bahwa kita perlu melakukan intervensi lebih awal," kata Li.

"Program pencegahan yang dimulai di sekolah menengah pertama atau atas mungkin sebenarnya sudah terlambat, perlu lebih awal," imbuhnya.

Masa remaja adalah masa kritis untuk perkembangan otak, terutama untuk fungsi mental tingkat tinggi yang membuat mereka rentan terhadap perubahan otak akibat nikotin dari rokok biasa maupun Vape.

Baca Juga: Vape Disebut Bisa Jadi Alternatif Pengganti Rokok, Amankah?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI