Suara.com - Cuka sering kali digunakan sebagai pembersih rumah tangga karena mengandung asam asetat yang dapat membantu mengurai kotoran dan membunuh beberapa jenis kuman. Sayangnya, cuka sebenarnya tak terlalu disarankan untuk pembersihan di rumah.
Melansir dari Insider, cuka tidak terdaftar di Environmental Protection Agency (EPA) sebagai disinfektan rumah tangga yang efektif. Cuka juga tidak direkomendasikan untuk menggantikan sebagian besar produk pembersih komersial.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) lebih merekomendasikan disinfektan permukaan dengan larutan pemutih yang diencerkan atau larutan alkohol yang dibuat dengan setidaknya 70 persen alkohol, bukan cuka.
"Meskipun cuka mengandung beberapa sifat disinfektan, namun tidak seefektif pembersih rumah tangga standar," kata Alex Berezow, PhD dan wakil presiden komunikasi ilmiah untuk American Council on Science and Health.
Baca Juga: Cegah Covid-19 Saat Natal, Gereja di Makassar Disemprot Disinfektan
"Saya tidak begitu tahu mengapa ada orang yang menggunakan cuka padahal sudah ada banyak produk pembersih di pasaran yang cukup efektif," kata Berezow.
Keasaman dalam cuka berguna sebagai pembersih karena dapat secara efektif melarutkan sisa sabun dan permukaan yang berkilau. Namun, itu tidak cukup ampuh untuk mendisinfeksi permukaan secara efektif.
"Disinfektan yang mengandung alkohol isopropil atau pemutih lebih baik," kata Berezow.
"Bahkan sabun dan air biasa adalah disinfektan yang lebih efektif daripada cuka dan dapat digunakan di atas meja dapur," imbuhnya. Dalam hal ini, cuka memang bida membersihkan permukaan kotor tapi tak membunuh bakteri maupun kuman di dalamnya.
Baca Juga: PMI Semprot Disinfektan Jalanan Protokol Kota Malang