Istri Fiersa Besari Positif Covid-19 dan Hamil, Apa Dampaknya pada Janin?

Selasa, 29 Desember 2020 | 08:15 WIB
Istri Fiersa Besari Positif Covid-19 dan Hamil, Apa Dampaknya pada Janin?
Fiersa Besari dan istrinya, Aqia Nurfadla [Instagram/@FiersaBesari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyanyi Fiersa Besari menyatakan bahwa istrinya yang tengah hamil, Aqia Nurfadla positif terinfeksi virus corona Covid-19. Hal tersebut dinyatakan oleh Fiersa melalui akun Twitternya Jumat (25/12/2020).

"Setelahnya, Aqia sempat demam. Karena curiga, kami pun melakukan swab test. Dan benar, Aqia positif, sementara saya negatif," cuit Fiersa.

"Yang bikin rumit adalah Aqia sedang hamil. Kontrol kandungan terpaksa dibatalkan. Mau konsul ke RS perihal covid dan dampaknya terhadap janin (kami mencoba ke tiga RS), belum bisa menerima (kemungkinan karena full). Mau minum obat, enggak bisa sembarangan, karena ada dede bayi," tulisnya.

Menurut Ahli kandungan dari Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG (K), MPH, bukti terbaru menunjukkan kemungkinan virus dapat ditularkan secara vertikal dari ibu ke anak yang dikandung, meskipun proporsi kehamilan yang terpengaruh dan signifikansi pada bayi belum dapat ditentukan.

Baca Juga: Indonesia Pulangkan 20.000 Lebih WNI Selama Pandemi dari 62 Negara

Sementara pada studi lain menunjukkan bahwa pengaruh virus corona terhadap janin bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur. Kondisi ini bukan semata-mata terjadi akibat virus, namun bisa disebabkan oleh dampak turunannya seperti penundaan kontrol dan lain sebagainya.

“Adanya risiko tersebut di atas mengharuskan pelayanan antenatal dan postnatal dilakukan dengan cermat. Ibu hamil harus tetap dimotivasi untuk tetap memantau kehamilannya selama pandemi Covid-19 dengan tetap memperhatikan social distancing,” ujar Budi dalam pernyataannya pada acara webinar 'Dies Natalis FKUI 2021: Karsa dan Cita Untuk Indonesia', Senin (14/12/2020).

”Pemeriksaan kehamilan tetap harus dilakukan pada ibu hamil berisiko tinggi, seperti ibu hamil dengan riwayat hipertensi, diabetes melitus, atau pertumbuhan janin terhambat. Termasuk pada trimester ketiga (usia kehamilan 37 minggu ke atas),” imbuhnya.

Ilustrasi ibu hamil (Unsplash)
Ilustrasi ibu hamil (Unsplash)

Kondisi ibu hamil yang positif Covid-19 akan lebih mengkhawatirkan bika mengalami gejala sesak napas. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) juga mencatat perempuan hamil yang terinfeksi virus corona (selain Sars-CoV-2) memiliki peluang lebih besar dalam mendapatkan hasil lebih buruk daripada yang tidak terinfeksi.

Hasil buruk yang dimaksud dapat berupa keguguran, kelahiran prematur, lahir mati dan mengalami infeksi yang lebih parah. Selain itu, demam tinggi pada trimester pertama kehamilan, terlepas dari penyebabnya, dapat menyebabkan cacat lahir. Dalam hal ini Covid-19 umumnya bisa memicu demam. 

Baca Juga: Hidup Terlalu Sehat, Dewi Perssik Duga Jadi Penyebab Terkena Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI