Suara.com - Ovarium merupakan sumber utama hormon estrogen dan progesteron wanita. Kanker ovarium ini terjadi ketika sel-sel hearts tubuh mulai tumbuh di luar kendali.
Kembung terus-menerus bisa menjadi tanda peringatan kanker ovarium. Sebenarnya kembung adalah kondisi yang wajar terjadi setelah konsumsi makanan mengandung gas atau telalu cepat mengonsumsinya
Tapi, kembung terus-menerus yang tidak kunjung sembuh salah satu gejala kanker ovarium yang paling umum. Kembung yang terkait dengan kanker ovarium bisa menyebabkan pembengkakan di perut.
Perut seseorang mungkin terasa penuh, bengkak atau keras. Anda mungkin juga mengalami gejala lain, seperti penurunan berat badan.
Baca Juga: Akibat Terinfeksi Virus Corona, Wanita ini Mencium Bau Anyir
Jika Anda menderita kanker ovarium, perut kembung ini kemungkinan besar disebabkan oleh asites. Asites terjadi ketika cairan menumpuk di perut Anda.
Menurut Healthline dilansir dari Express, asites seringkali terbentuk ketika sel kanker menyebar ke peritoneum. Peritoneum adalah lapisan perut.
Asistes juga bisa berkembang ketika kanker menghalangi bagian dari sistem limfatik Anda, yang menyebabkan cairan menumpuk karena tidak bisa keluar secara normal.
Kembung salah satu gejala pertama kanker ovarium yang perlu diwaspadai, tetapi biasnaya dianggap sebagai tanda kondisi sudah serius.
Gejala lain dari kanker ovarium termseuk perut kembung atau bengkak, cepat merasa kenyang, penurunan berat badan, ketidaknyamanan di daerah panggul, perubahan kebiasaan buang air besar atau sembelit dan sering buang air kecil.
Baca Juga: Pakai Masker Tanpa Jaga Jarak, Bisakah Cegah Virus Corona?
Sementara itu, masih belum jelas penyebab kanker ovarium meskipun dokter telah mengidentifikasi faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit tersebut.
Secara umum, kanker dimulai ketika sel mengembangkan kesalahan (mutasi) dalam DNA-nya. Mutasi memberitahu sel untuk tumbuh dan berkembang biak dengan cepat, menciptakan massa (tumor) sel abnormal.
Sel abnormal terus hidup saat sel sehat mati. Sel abnormal ini bisa menyerang jaringan di sekitar dan memutuskan tumor awal untuk menyebar ke tempat lain di tubuh (bermetastasis).
Faktor risiko kanker ovarium
Kanker ovarium bisa terjadi pada semua orang dari segala usia, tetapi paling sering terjadi pada wanita usia 50 hingga 60 tahun.
Sebagian kecil kanker ovarium disebabkan oleh mutasi gen yang diwarisi dari orangtua. Gen yang meningkatkan risiko kanker ovarium disebut gen kanker payudara 1 (BRCA1) dan gen kanker payudara 2 (BRCA2).
Gen ini juga meningkatkan risiko kanker payudara. Orang dengan dua atau lebih kerabat dekat yang menderita kanker ovarium memiliki risiko tinggi menderita penyakit tersebut.