Menristek Beri Izin Edar GeNose, Ini Kelebihannya untuk Deteksi Covid-19!

Senin, 28 Desember 2020 | 18:53 WIB
Menristek Beri Izin Edar GeNose, Ini Kelebihannya untuk Deteksi Covid-19!
GeNose, alat deteksi virus corona dari UGM (Youtube/Universitas Gadjah Mada)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Alat skrining virus corona Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose telah mengantongi izin edar dari Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia yang bisa digunakan oleh masyarakat.

Berbeda dengan alat rapid test virus corona di awal pandemi, GeNose ciptaan UGM ini mendeteksi senyawa melalui hembusan napas untuk mengetahui seseorang terinfeksi virus corona atau tidak.

Pasien akan diminta meniup kantung plastik atau balon yang digunakan untuk menyimpan sampel napasnya. Kemudian, sampel napas itu dimasukkan ke sensing unit yang terdiri dari beberapa puluh sensor udara.

"Sensor ini menggunakan pendekatan artificial intelligence (AI) yang akan mendeteksi partikel atau VOC (Volalite Organic Compound) yang dikeluarkan spesifik oleh penderita virus corona Covid-19," kata Bambang Brodjonegoro, Menteri Riset dan Teknologi RI dalam konferensi pers di kanal Youtube Universitas Gadjah Mada, Senin (28/12/2020).

Baca Juga: Cegah Penularan Virus Corona, Ahli Sarankan Tetap Pakai Masker di Rumah

Bambang menegaskan bahwa GeNose ini bukan alat untuk mendeteksi virus corona Covid-19, tetapi mendeteksi partikel atau senyawa yang secara spesifik dikeluarkan oleh pengidap Covid-19.

Menristek Bambang PS Brodjonegoro menjelaskan vaksin merah putih di UGM (Foto: Antara)
Menristek Bambang PS Brodjonegoro menjelaskan vaksin merah putih di UGM (Foto: Antara)

Alhasil, orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 dan sehat akan mendapatkan hasil negatif dan positif yang berbeda setelah tes GeNose.

Dian K Nurputra, perwakilan dari tim GeNose UGM juga menjelaskan bahwa alat pendeteksi virus corona buatan timnya memiliki tingkat sensitivitas 89-92 persen dan spesifitas 95-96 persen.

Adapun kelebihan alat GeNose yang disampaikan oleh Bambang Brodjonegoro, antara lain:

  1. Non Invasif, karena alat deteksi ini hanya membutuhkan hembusan napas seseorang.
  2. Hasil tes realtif lebih cepat untuk diketahui
  3. Tidak membutuhkan alat tambahan, seperti reagen atau bahan kimia lainnya
  4. Biaya tes realtif terjangkau, karena hanya butuh non-rebreathing masker dan hepa filter sekali pakai
  5. Reliabilitas tinggi, karena menggunakan sensor yang bisa dipakai hingga puluhan ribu pasien dalam jangka lama
  6. Data dari pemeriksaan bisa terhubung ke cloud system untuk diakses online

"Saya sendiri sudah pernah mencoba GeNose pada suatu kesempatan di Metro TV. Saya hanya menghembuskan napas dan disimpan ke dalam plastik yang sudah disiapkan. Kemudian, hasilnya relatif cepat. Kalau pengalaman saya waktu itu hanay dibutuhkan waktu 2,5 menit," jelasnya.

Baca Juga: Pasien Virus Corona Covid-19 Bisa Alami Parosmia, Apa itu?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI