Akibat Terinfeksi Virus Corona, Wanita ini Mencium Bau Anyir

Senin, 28 Desember 2020 | 15:34 WIB
Akibat Terinfeksi Virus Corona, Wanita ini Mencium Bau Anyir
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Semakin banyak laporan tentang pasien virus corona Covid-19 yang mengalami gejala berupa hilangnya indra penciuman.

Seorang wanita dari Kent menceritakan pengalamannya dengan para ilmuwan, yang menunjukkan kehilangan indra penciuman sebagai gejala awal virus corona Covid-19.

Sarah Govier (44) dari Whitstable, Kent didiagnosis mengidap virus corona Covid-19 pada Mei 2020. Ia pun mengalami gejala utamanya adalah hilangnya indra penciuman dan perasa.

Secara medis, kehilangan indra penciuman dikenal sebagai parosmia, yakni gejala umum virus corona Covid-19. Bahkan Sarah juga bisa mencium bau anyir akibat virus corona.

Baca Juga: Pasien Virus Corona Covid-19 Bisa Alami Parosmia, Apa itu?

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di UCL dan UCLH mengidentifikasi indikator virus corona Covid-19 yang paling andal.

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)

Penemuan kuncinya adalah hilangnya indra penciuman dan perasa akut menjadi indikator paling umum dari virus corona Covid-19.

"Kopi terasa mengerikan dan membersihkan gigi saya dengan pasta gigi terasa seperti menyikat gigi dengan bensin," kata Sarah Govier dikutip dari Express.

Pada awalnya, semua yang berbau pada dasarnya sama. Jadi, aroma kopi sama seperti bila seseorang sedang merokok atau asap mobil.

"Bawang putih dan bawang bombai berbau tidak enak. Bahkan saya tidak bisa menjelaskannya," jelasnya.

Baca Juga: Bolehkah Minum Parasetamol dan Ibuprofen Bersamaan? ini Aturannya!

Dokter juga telah menemukan orang dengan virus corona Covid-19 yang kehilangan indra penciuman mengalami kerusakan ujung saraf reseptor atau sel pendukung di dalam hidungnya.

Ujung saraf pendeteksi aroma ini memberi tahu otak cara menafsirkan informasi kimiawi yang membentuk bau. Bila ujung saraf pendeteksi ini rusak atau tidak sembuh bisa menyebabkan parosmia.

Sarah Govier mengatakan rekan-rekannya mendapatkan diagnosis positif virus corona Covid-19 pada April 2020 lalu, tetapi ia tidak mengalami gejala klasik batuk dan suhu tinggi.

Namun, suatu hari Sarah pulang dengan kelelahan total dan mengalami sakit tenggorokan. Sehingga ia sempat izin tidak bekerja.

Sebelumnya, kehilangan indra penciuman dan perasa atau anosmia sudah lama diketahui sebagai gejala virus corona Covid-19 selain batuk dan demam.

NHS telah mendaftarkannya sebagai salah satu gejala utama virus corona Covid-19, selain batuk dan demam tinggi.

Para peneliti di Harvard Medical School mengidentifikasi jenis sel mana yang digunakan untuk mencari yang paling rentan terhadap infeksi virus corona Covid-19.

Para peneliti terkejut menemukan neuron sensorik, yang mendeteksi dan mengirimkan indra penciuman ke orang yang tidak rentan terhadap virus corona Covid-19.

Sarah Govier memutuskan untuk mengunggah gejalanya pada kelompok pendukung virus corona Covid-19 dan menemukan bahwa dirinya tak sendirian.

Kemudian, ia terinspirasi untuk membuat grup Facebook-nya yang disebut Covid Anosmia/Parismia Support Group yang sekarang memiliki lebih dari 4.000 anggota di seluruh dunia.

"Orang-orang datang dan berterima kasih kepada saya dan tidak percaya bahwa mereka bukan satu-satunya. Ada beberapa orangtua yang sengsara karena mereka tidak bisa mencium bayinya yang baru lahir," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI