Pakai Masker Tanpa Jaga Jarak, Bisakah Cegah Virus Corona?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 28 Desember 2020 | 15:27 WIB
Pakai Masker Tanpa Jaga Jarak, Bisakah Cegah Virus Corona?
Ilustrasi pakai masker. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama pandemi Covid-19, masker telah menjadi kebutuhan wajib dalam keseharian. Tetapi karena penggunaan masker menjadi norma, jarak sosial — yang merupakan langkah pertama yang disarankan untuk mencegah penyebaran Covid-19 sering dilupakan.

Padahal, para ilmuwan percaya bahwa hanya memakai masker mungkin tidak cukup untuk mencegah penyebaran Covid-19 tanpa jarak sosial.

Dilansir dari Healthshots, dalam jurnal Physics of Fluids by AIP Publishing, para peneliti menguji bagaimana lima jenis bahan masker memengaruhi penyebaran tetesan yang membawa virus corona saat kita batuk atau bersin.

Setiap bahan yang diuji secara dramatis mengurangi jumlah tetesan yang menyebar. Tetapi pada jarak kurang dari 6 kaki, tetesan yang cukup berpotensi menyebabkan penyakit masih berhasil melewati beberapa bahan.

Baca Juga: Bisakah Virus Corona Menular Lewat Sperma dan Hubungan Seksual?

Ilustrasi masker (Suara.com/Michelle Illona)
Ilustrasi masker (Suara.com/Michelle Illona)

“Masker pasti membantu, tetapi jika orang-orang sangat dekat satu sama lain, masih ada kemungkinan menyebarkan atau tertular virus,” kata Krishna Kota, seorang profesor di Universitas Negeri New Mexico dan salah satu penulis artikel.

“Bukan hanya masker yang akan membantu. Tapi adalah masker dan jarak. "

Di universitas tersebut, para peneliti membuat mesin yang menggunakan generator udara untuk meniru batuk dan bersin manusia.

Generator itu digunakan untuk meniup partikel cairan kecil, seperti tetesan bersin dan batuk di udara, melalui lembaran laser dalam tabung persegi kedap udara dengan kamera.

Mereka memblokir aliran tetesan di dalam tabung dengan lima jenis bahan masker — masker kain biasa, masker kain dua lapis, masker kain dua lapis basah, masker bedah, dan kelas medis N-95 topeng.

Baca Juga: Makam Khusus Penuh, DKI Bolehkan Jasad Pasien Covid-19 Dikubur di TPU Umum

Masing-masing topeng menangkap sebagian besar tetesan, mulai dari topeng kain biasa, yang memungkinkan sekitar 3,6 persen tetesan masuk, hingga topeng N-95, yang secara statistik menghentikan 100 persen tetesan.

Tetapi pada jarak kurang dari 6 kaki, bahkan persentase kecil tetesan itu sudah cukup untuk membuat seseorang sakit, terutama jika seseorang dengan Covid-19 bersin atau batuk beberapa kali.

Satu kali bersin dapat membawa hingga 200 juta partikel virus kecil, tergantung pada seberapa sakit pembawa penyakit tersebut.

Sekalipun masker menghalangi sebagian besar partikel itu, cukup banyak yang bisa lolos untuk membuat seseorang sakit jika orang itu dekat dengan pembawa.

“Tanpa masker, hampir pasti banyak tetesan asing yang akan berpindah ke orang yang rentan,” kata Kota.

“Memakai masker akan menawarkan perlindungan yang substansial, tetapi tidak lengkap, bagi orang yang rentan dengan mengurangi jumlah bersin dan tetesan batuk yang terbawa udara asing yang bisa masuk ke orang tersebut tanpa masker," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI