Suara.com - Tahun 2020 telah menjadi tahun yang sangat sulit bagi semua orang akibat pandemi Covid-19. Tetapi menurut Kementerian Keadilan dan Pemberdayaan Sosial India, ada beberapa kelompok orang yang lebih terpukul.
Melansir dari Healthshots, sebuah laporan dari Kementerian Keadilan dan Pemberdayaan Sosial India menunjukkan bahwa transgender, lansia, dan populasi difabel mengalami kesulitan lebih selama tahun 2020. Kondisi ini telah membuat trauma mental bagi mereka.
Para lansia berjuang melawan kerentanan tinggi terhadap Covid-19, sementara waria dan populasi penyandang disabilitas terkena dampak sosialnya.
Terdegradasi ke sela-sela masyarakat, banyak dari transgender negara terpaksa untuk mencari nafkah dengan mengamen, menari di perayaan seperti pernikahan, bekerja di salon, hingga pekerja seks. Namun sejak wabah Covid-19 merebak, banyak anggota komunitas trans kehilangan mata pencaharian dan kesulitan berjuang untuk mendapatkan penghasilan.
Baca Juga: Hingga Akhir Tahun, 603 Warga Sumsel Meninggal Dunia Terpapar Covid 19
Mereka mengatakan bahwa mereka telah menjadi sasaran ejekan, pelecehan verbal dan kekerasan dalam rumah tangga oleh pasangan dan anggota keluarga selama pandemi.
"Wabah Covid-19 telah mendorong kita kembali ke masa-masa ketika kita berjuang untuk diterima sebagai identitas, terutama untuk didengarkan aspirasinya dan bagaimana menyelamatkan diri dari tantangan yang mengancam jiwa," ujar Meera Parida, salah satu pendiri LSM Sakha.
“Komunitas trans membutuhkan bantuan serta dukungan dari masyarakat dan pemerintah lebih dari sebelumnya,” imbuhnya.
Komunitas difabel berjuang melawan dampak penyakit dan juga jarak sosial. Dalam hal ini, beberapa orang difabel seperti tunanetra harus mendapatkan sentuhan untuk berkomunikasi, namun jarak sosial membuat hal tersebut tak memungkinkan.
Semantara orang tuli yang mengandalkan gerak mulut dipersulit dengan kewajiban penggunaan masker.
Baca Juga: Ketersediaan Tempat Tidur Pasien Corona di Riau Masih Mencukupi
DI sisi lain, lansia terutama mereka yang tinggal di panti jompo, juga mengalami tahun yang sulit karena kerentanan mereka yang tinggi terhadap Covid-19.