Suara.com - Infeksi jamur sering terjadi pada bayi, terutama selama enam bulan pertama usianya. Semua bayi dapat mengalaminya, terlepas dari jenis kelamin mereka.
Jenis jamur yang umumnya menginfeksi adalah Candida albicans, dan biasanya tumbuh di area tubuh yang hangat serta lembap, seperti lipatan kulit, atau area popok.
Melansir Insider, gejala infeksi jamur paling umum adalah:
- Sariawan mulut, tandanya berupa munculnya sel putih tebal di lidah, pipi, gusi, hingga bibir.
- Ruam popok, biasanya terlihat seperti ruam merah cerah. Sering kali dengan bintik-bintik dan lesi seperti jerawat di tepi ruam.
- Ruam merah cerah di lipatan leher dan ketiak.
"Ruam popok akibat jamur mungkin tampak seperti ruam popok biasa pada awalnya. Tetapi jika tidak sembuh dalam tiga hari dengan krim ruam popok standar, kemungkinan besar itu adalah infeksi jamur," tutur Brandi Kenner-Bell, MD, asisten profesor dermatologi dan pediatri di Northwestern University Feinberg School of Medicine.
Baca Juga: Posisi Kepala Bayi Begini, Asmirandah Wajib Operasi Caesar
Kenner-Bell mengatakan infeksi jamur pada bayi sering terjadi selama hari-hari yang hangat dan lembap, karena peningkatan keringat di area popok.
Antibiotik merupakan penyebab umum lain dari infeksi jamur pada bayi karena dapat menganggu keseimbangan bakteri baik dan jahat dalam tubuhnya.
Perawatan tepat untuk infeksi jamur memerlukan diagnosis yang tepat. Jadi, jika Anda mencurigai buah hati mengalami infeksi jamur, bawalah ke dokter.
Leah Alexander, MD, dokter anak dari Pediatric Care Associates di New Jersey, mengatakan apabila infeksi jamur terjadi selama lebih dari 10 hari atau selalu kambuh, maka harus diperiksakan ke dokter.
"Buah hati Anda mungkin membutuhkan obat antijamur yang lebih kuat, atau perlu diperiksa untuk kondisi kesehatan bawaan, seperti defisiensi imun atau disfungsi kekebalan," tandas Alexander.
Baca Juga: Ih Lucu! Bayi Malayan Tapir Lahir, Jadi Penghuni Baru Batu Secret Zoo