Suara.com - Alih-alih mengkhawatirkan varian baru virus corona penyebab sakit Covid-19, Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Wamenkes RI) Dante Saksono mengatakan lebih penting memperhatian protokol kesehatan 3M. Adapun yang dimaksud 3M ialah memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Informasi yang bersifat positif, yaitu yang bisa mengajak masyarakat semakin banyak menaati 3M disebut harus lebih banyak digenjot. Dibanding kata Wamen Dante menginformasikan varian baru yang masih dalam penelitian.
Mengingat informasi seputar varian baru virus corona yang setengah-setengah dikhawatirkan hanya membuat masyarakat takut dan gelisah.
"Jadi sebenarnya komunikasi yang positif itu lebih penting, daripada kita mengangkat isu tentang mutasi ini, karena komunikasi yang positif dengan tidak menakut-nakuti orang, tetapi membuat orang menjadi care terhadap 3M, itu jauh lebih penting dan lebih baik dibandingkan dengan kita mengangkat isu ini," ujar dr. Dante saat konferensi pers, Jumat (25/12/2020).
Baca Juga: Pfizer Tambah Vaksin Covid-19 di Amerika Serikat, Hingga 100 Juta Dosis!
Namun bukan berarti Kemenkes akan berdiam diri, kata Dante. Berdasarkan pemaparan Menkes Budi Gunadi Sadikin, pihaknya sudah membentuk tim untuk meneliti dan mencaritahu lebih jauh tentang karakter varian virus baru ini.
"Tadi sampaikan, memang ada varian baru dan kita pelajari dan kita akan membentuk tim untuk mempelajari kajian itu," papar Wamenkes Dante.
"Tapi yang paling penting adalah teman-teman membantu kita untuk memberitahukan komunikasi yang positif tadi," sambungnya mengingatkan.
Sementara itu Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp. PD-KHOM membenarkan keberadaan varian baru virus corona penyebab sakit Covid-19 ini, bahkan menurutnya varian ini sudah sampai ke negara tetangga, Singapura.
"Sinyal dari @BudiGSadikin. Komunikasi sudah terbuka ketika merespons @dokterparu untuk bersama-sama melawan Covid-19. Mari perketat tali masker lagi, mengingat varian baru virus korona sudah sampai Singapura," tulis Prof. Zubairi dalam cuitan twitternya dikutip suara.com.
Baca Juga: 3 Penyebab COVID-19 Indonesia Makin Memburuk, Salah Satunya Liburan