Gejala Kanker Prostat, Waspadai Nokturia dan Nyeri saat Buang Air Kecil

Jum'at, 25 Desember 2020 | 15:00 WIB
Gejala Kanker Prostat, Waspadai Nokturia dan Nyeri saat Buang Air Kecil
Ilustrasi gangguan prostat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker prostat adalah kanker non-kulit paling umum pada pria yang bisa menyebabkan gejala fisik dan psikologis. Kanker prostat ini salah satu yang perlu diwaspadai karena bisa menurunkan kualitas hidup pria.

Sedangkan dilansir dari Express, gejala kanker prostat cukup sulit dikenali sampai tumor sudah tubuh lebih besar. Tapi, nokturia dan nyeri saat buang air kecil bisa menjadi gejala kanker prostat yang harus diwaspadai.

Nokturia

Nokturia adalah suatu kondisi yang membuat orang sering bangun di malam hari untuk pergi ke kamar mandi. Padahal Yayasan Perawatan Urologi mengatakan semua orang harus tidur selama 6 sampai 8 jam semalam tanpa bangun ke kamar mandi.

Nokturia atau sering buang air kecil di malam hari ini bisa menandakan sesuatu dalam tubuh kita, salah satunya kanker prostat.

Ilustrasi penis, ejakulasi, mr p (Pixabay/derneumann)
Ilustrasi penis, ejakulasi, mr p (Pixabay/derneumann)

Nyeri saat buang air kecil

Nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil dapat terjadi karena kanker prostat memengaruhi saluran yang membawa urine dari kandung kemih keluar dari penis atau uretra.

Nyeri saat buang air kecil adalah salah satu gejala klamidia yang paling umum. Jika seorang pria menderita klamidia, mereka mungkin juga mengalami keluarnya cairan berwarna putih, keruh atau berair dari bagian atas penis, rasa terbakar atau gatal di uretra atau nyeri di testis.

Pada kondisi ini, seseorang sangat disarankan untuk mengunjungi dokter. Bila Anda lebih cepat mengunjungi dokter, maka lebih cepat pula kanker terdeteksi.

Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Inggris Terdeteksi di Australia dan Singapura

Kanker terjadi ketika DNA sel mengalami banyak mutasi yang menyebabkan sel tumbuh dengan kecepatan tak terkendali, yang berkembang menjadi tumor bersifat kanker.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI