Peneliti London: Mutasi Virus Corona Bisa Picu Banyak Kematian pada 2021

Jum'at, 25 Desember 2020 | 11:34 WIB
Peneliti London: Mutasi Virus Corona Bisa Picu Banyak Kematian pada 2021
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Strain baru virus corona Covid-19 pertama kali terdeteksi di Kent, Inggris. Varian baru virus corona Covid-19 pun diperkirakan bisa menyebabkan lebih banyak kematian pada 2021 daripada sebelumnya.

Pada skenario terburuk, 118 ribu orang bisa meninggal dunia akibat virus corona Covid-19 pada musim panas mendatang, dibandingkan 70 ribu kematian pada tahun 2020.

Dalam skenario lainnya mencontohkan 83.200 orang bisa meninggal dunia pada Juli 2021 setelah 200 ribu orang mendapatkan vaksinasi setiap minggunya.

Padahal vaksin Pfizer yang terbukti 95 persen melawan virus corona Covid-19 telah diluncurkan di Inggris sejak awal Desember 2020.

Baca Juga: Apakah Warga yang Tolak Vaksin Covid-19 Akan Disanksi? Begini Penjelasannya

Inggris menjadi negara pertama yang menggunakan vaksin Pfizer ini untuk mencegah lonjakan kasus virus corona Covid-19 pada perayaan Natal 2020.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Sayangnya, mutasi virus corona Covid-19 ini ditemukan jauh lebih menular. Artinya, ribuan orang bisa berisiko tertular dan meninggal dunia sebelum mendapatkan suntikan vaksin.

Para ilmuwan telah memperingatkan satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran varian baru virus corona Covid-19 adalah mempercepat vaksin. Karena, sistem vaksinasi berjenjang tidak cukup kuat untuk mencegahnya.

Peneliti SPI-M dari London School of Hygiene and Tropical Medicine telah memodelkan penyebaran varian baru virus corona Covid-19 menggunakan data sekarang untuk meramalkan kondisi yang akan terjadi selanjutnya.

Tim peneliti memperkirakan strain baru virus corona yang disebut B.1.1.7 secara teknis, 56 persen lebih bisa menular daripada varian sebelumnya.

Baca Juga: Muncul Varian Baru Virus Corona, Efektifkah Tes Covid-19 yang Ada?

Meski begitu, belum ada bukti jelas bahwa varian baru virus corona ini akan menyebabkan penyakit yang lebih parah. Tapi, varian virus corona ini pasti menyebabkan lebih banyak kasus rawat inap dan kematian karena menyebar lebih cepat.

"Tingginya tingkat penularan ini kemungkinan akan menyebabkan peningkatan kasus rawat inap dan kematian akibat virus corona Covid-19 yang diperkirakan lebih tinggi pada tahun 2021 daripada sebelumnya," jelas peneliti dikutip dari The Sun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI