Ikan dan Seafood Mengandung Merkuri, Bolehkah Tetap Mengonsumsinya?

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Jum'at, 25 Desember 2020 | 10:19 WIB
Ikan dan Seafood Mengandung Merkuri, Bolehkah Tetap Mengonsumsinya?
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa waktu yang lalu, diberitakan bahwa Victoria Beckham memiliki kadar merkuri dalam darah yang tinggi karena makan ikan.

"Victoria memiliki kadar merkuri yang melebihi batas. Jadi dokter memberinya liver flush (detoks hati) untuk membantu membersihkan tubuhnya dari racun," kata seorang sumber, dikutip dari Asia One.

Karena itu, mantan penyanyi Spice Girls ini telah berhenti mengonsumsi ikan todak dan tuna karena kandungan methylmercury yang tinggi. Sebagai gantinya, ia memilih ikan salmon.

Diansir dari Healthline, merkuri adalah logam berat yang ditemukan secara alami di udara, air, dan tanah.

Baca Juga: Terlalu Sering Makan Ikan, Kadar Merkuri di Darah Victoria Beckham Tinggi!

Anda juga bisa terpapar dengan memakan ikan dan kerang karena hewan ini menyerap konsentrasi merkuri yang rendah akibat pencemaran air. Seiring waktu, methylmercury tersebut dapat terkonsentrasi di tubuh ikan dan seafood.

Ilustrasi ikan hiu. [Jakob Owens/Unsplash]
Ilustrasi ikan hiu. [Jakob Owens/Unsplash]

Methylmercury sangat beracun, menyebabkan masalah kesehatan yang serius ketika mencapai tingkat tertentu di tubuh Anda.

Berbagai jenis ikan dan makanan laut lainnya mengandung jumlah merkuri yang berbeda-beda. Ikan yang lebih besar dan berumur lebih panjang biasanya mengandung kadar merkuri lebih tinggi.

Beberapa yang memiliki merkuri tinggi termasuk hiu, ikan todak, tuna segar , marlin, king mackerel, tilefish dari Teluk Meksiko, dan tombak utara.

Ikan yang lebih besar cenderung memakan banyak ikan yang lebih kecil, yang mengandung sedikit merkuri. Karena tidak mudah dikeluarkan dari tubuh mereka, level merkuri menumpuk seiring waktu. Proses ini dikenal sebagai bioakumulasi.

Baca Juga: Mewakili Kekecewaan, Ini Arti Mimpi Makan Ikan

Kadar merkuri yang lebih tinggi dapat merusak fungsi otak dan kesehatan jantung. Namun, manfaat kesehatan dari makan ikan mungkin lebih besar daripada risiko ini selama Anda membatasi asupan ikan merkuri tinggi.

Merkuri dalam ikan tidak mempengaruhi semua orang dengan cara yang sama. Karena itu, orang tertentu harus lebih berhati-hati.

Wanita hamil, ibu menyusui, anak kecil, dan mereka yang rutin mengonsumsi ikan dalam jumlah besar memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah terkait paparan merkuri.

Untuk menghindari penumpukan merkuri, Food and Drug Administration (FDA) menyarankan agar makan setidaknya dua porsi ikan per minggu. Selain itu, pilih ikan dan seafood rendah merkuri, seperti salmon , udang, cod, dan sarden serta hindari ikan dengan merkuri tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI