Suara.com - Argentina menjadi negara pertama di kawasan Amerika Selatan yang menerima vaksin Sputnik V buatan Rusia.
Pemerintah Argentina pun menyetujui penggunaan darurat vaksin Sputnik V Rusia untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
Menyusul keputusan tersebut, pesawat Aerolineas Argentinas mengirim 300.000 dari Moskow ke Buenos Aires pada Kamis.
"ANMAT [Administrasi Nasional Obat, Makanan dan Teknologi Medis] telah merekomendasikan Menteri Kesehatan untuk memberikan Otorisasi Darurat vaksin Sputnik V," kata pernyataan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan, dilansir Anadolu Agency.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Mengandung Babi, Dewan Fatwa UEA: Boleh untuk Muslim!
Menurut dokumen tersebut, vaksin adalah alat akses terapeutik yang aman dan efektif bagi negara untuk menurunkan angka kematian, mengurangi morbiditas dan menurunkan penularan penyakit.
Dana Investasi Langsung Rusia mengonfirmasi bahwa ANMAT menyetujui vaksin berdasarkan hasil uji klinis fase III yang dilakukan di Rusia.
Pejabat dari Kementerian Kesehatan Argentina baru-baru ini melakukan perjalanan ke Rusia untuk mempelajari kualitas dan keamanan vaksin.
Hingga Rabu, hanya Rusia dan Belarusia yang menyetujui penggunaannya.
Presiden Argentina Alberto Fernandez, 61, mengatakan awal bulan ini bahwa dia akan menerima suntikan vaksin terlebih dahulu, meskipun Sputnik V baru diuji pada sukarelawan berusia 18-60 tahun, dan oleh karena itu, hanya direkomendasikan untuk orang-orang dalam kelompok usia tersebut.
Baca Juga: Militer China Pamer Pesawat Boomber Barunya H-6K Saat Latihan Bareng Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin, yang berusia 68 tahun, juga tidak memenuhi syarat.
Regulator kesehatan menyetujui penggunaan darurat vaksin Pfizer pada Selasa dan vaksin AstraZeneca juga akan disahkan dalam beberapa jam ke depan.
Rencana vaksinasi di negara Amerika Selatan itu akan dimulai pada Senin.
Sejauh ini, Argentina telah melaporkan lebih dari 1.555.000 kasus dan 42.000 kematian akibat Covid-19, menurut data Universitas Johns Hopkins Amerika Serikat.