Mengapa Gejala Asma Memburuk di Malam Hari? Ini Alasannya

Kamis, 24 Desember 2020 | 11:30 WIB
Mengapa Gejala Asma Memburuk di Malam Hari? Ini Alasannya
Ilustrasi sesak napas. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penderita asma tentu pernah merasakan gejala penyakit mereka memburuk pada malam hari. Misalnya, bangun di tengah malam karena batuk atau tidak bisa bernapas.

Sekitar 30 hingga 70% penderita asma mengalami asma nokturnal, atau gejala asma yang memburuk di malam hari.

Meski tidak semuanya mengalami kondisi ini, namun banyak yang merasakannya.

Melansir CNN, berikut beberapa faktor yang memicu asma nokturnal:

Baca Juga: Cuaca Panas Bisa Memicu Gejala Asma Kambuh, Ini Sebabnya!

1. Paparan alergen

Tungau debu, atau bulu hewan peliharaan. bisa menumpuk di kamar tidur dan semuanya bisa memicu serangan asma.

Menghabiskan enam hingga 9 jam waktu di tempat tidur setiap hari cukup untuk memicu serangan asma akibat alergen.

Terkadang seseorang juga mengalami reaksi alergi tertunda, yang terjadi tiga hingga 8 jam setelah terpapar alergen.

Ilustrasi gejala asma (Shutterstock)

2. Posisi tidur terlentang dan karena refluks asam

Baca Juga: Tanpa Minum Obat, Gejala Asma dapat Dikontrol Secara Alami

Saat kita berbaring, sangat mudah bagi asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Alih-alih tertelan, sebagian cairan ini bisa masuk ke saluran udara besar dan memicu batuk.

Refluks asam lambung juga dapat menyebabkan saluran udara menyempit, yang menyebabkan lebih banyak kesulitan bernapas.

3. Perubahan sirkadian pada fungsi paru-paru

Paru-paru bekerja secara berbeda pada malam hari. Mungkin karena manusia berevolusi menjadi aktif di siang hari, jadi fungsinya juga menjadi paling baik di siang hari.

Resistensi jalan napas akan meningkat sepanjang malam, dan efek itu lebih terasa pada penderita asma.

4. Tekanan

Satu penelitian telah menemukan adanya hubungan antara stres dan asma di malam hari. Hormon yang dilepaskan tubuh pada saat stres dapat menyebabkan peradangan, sehingga peneliti berteori bahwa stres dapat mennyebabkan saluran udara menyempit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI