Suara.com - Work from home alias kerja dari rumah menurut dokter bisa menjadi jembatan menuju gaya hidup sedentary alias kurang bergerak.
Dokter spesialis kedokteran olahraga Sophia Hage mengatakan, siapa saja kini berisiko mengadopsi gaya hidup sedentary.
"Siapa saja bisa jatuh ke gaya hidup sedentary," katanya, dilansir ANTARA.
Menurut Sophia, berdasarkan penelitian yang sudah ada, umumnya perilaku kurang gerak ini terjadi di usia produktif 30-39 tahun dan tingkat pendidikan tinggi, karena mereka pada umumnya bekerja di depan komputer.
Pola hidup sedentary ini juga bisa terjadi pada orang-orang yang tinggal di wilayah perkotaan karena mobilitas mereka sedikit dibandingkan dengan yang tinggal di wilayah pedesaan.
Perilaku kurang gerak ini bisa diatasi dengan berbagai cara, tentu yang utama, individu harus dengan sadar mengurangi waktu-waktu inaktif, termasuk mengurangi waktu duduk di depan layar komputer maupun berbaring.
Ketika bekerja di depan komputer, beri waktu istirahat setiap 2 jam, bangkit dari tempat duduk dan lakukan peregangan dari kepala hingga kaki.
"Peregangan masing-masing 20 hingga 30 hitungan," kata Sophia.
Lakukan juga peregangan untuk bagian-bagian tubuh yang jarang aktif ketika duduk, seperti bahu dan pinggang.
Baca Juga: Sering Rebahan Tak Baik untuk Kesehatan, Jangan Sampai Jadi Gaya Hidup!
Sophia menyarankan untuk istirahat teratur meski pun WFH, misalnya, makan siang di ruang makan atau di tempat mana pun kecuali di depan layar komputer, agar tubuh tetap bergerak.