Suara.com - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Dr. Sonny Harry B Harmadi mengatakan, disiplin masyarakat menggunakan masker kerap menurun lantaran tidak membawa masker cadangan saat berada di luar rumah.
Ia mengingatkan, masyarakat harusnya bersiap membawa masker cadangan secukupnya setiap kali akan bepergian keluar rumah.
"Kami ingatkan bahwa kita di puncak musim hujan ada potensi cuaca ekstrem yang bisa sebabkan bencana. Kalau orang naik motor kehujanan, masker basah itu juga harus diganti. Namun tidak semua orang siap. Makanya berulang kali disampaikan, kalau liburan panjang dan harus bepergian harus menyiapkan masker cadangan secukupnya. Jadi harus benar-benar cukup jangan kurang," tuturnya dalam webinar BNPB Indonesia, Rabu (23/12/2020).
Selain itu jaga jarak juga harus dilakukan. Terlebih saat makan di luar rumah, orang tentu akan melepas masker. Sehingga jika aktivitas makan disertai dengan saling bicara maka berpotensi lebih besar terjadi penularan Covid-19.
Baca Juga: Banyuwangi Kembali Zona Merah Akibat Pilkada? Begini Reaksi Satgas Covid-19
Sonny menyebutkan, data Satgas Penanganan Covid-19 menunjukan bahwa 52 persen masyarakat sebenarnya sudah terbiasa dengan 3M. Hanya saja masih ada 48 persen orang yang masih terpaksa menjalankan protokol kesehatan.
"Kita berharap ini jadi sebuah normal baru dimana orang kalau gak pakai masker adalah orang secara sosial dikucilkan, disalahkan. Kami ajak seluruh masyarakat agar punya normal baru," tuturnya.
Sonny menambahkan, penularan Covid-19 tetap harus dikendalikan sekalipun kapasitas tempat tidur di rumah sakit masih ada. Namun sumber daya tenaga kesehatan juga harus dijaga agar mereka tidak ikut kewalahan mengatasi pasien Covid-19.
"Kita sangat khawatir dengan lonjakan kasus. Karena walaupun rumah sakit cukup tapi gak ada yang merawat gimana," ucapnya.
Baca Juga: Jangan Liburan ke Pantai karena Desember Rawan Tsunami, Benarkah?