Studi: Hormon dan Kromosom Seks Melindungi Wanita dari Komplikasi Covid-19

Rabu, 23 Desember 2020 | 13:00 WIB
Studi: Hormon dan Kromosom Seks Melindungi Wanita dari Komplikasi Covid-19
Ilustrasi orang terinfeksi Covid-19 (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian yang terbit dalam American Journal of Physiology-Heart and Circulatory Physiology menunjukkan wanita hanya akan mengalami komplikasi Covid-19 sedang atau tidak terlalu parah dan risiko kematian yang lebih rendah dibanding pria.

Menurut studi, penyebabnya karena wanita memiliki hormon dan kromosom yang mendukung respons kekebalan lebih kuat terhadap virus corona Covid-19.

Melansir The Health Site, Gavin Oudit dari University of Alberta di Kanada dan timnya menjelaskan bagaimana perbedaan jenis kelamin berkaitan dengan enzim angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2).

ACE2 memang bertindak sebagai reseptor yang memungkikan virus corona memasuki sel, tetapi enzim ini juga kunci dalam melindungi kardiovaskular, paru-paru, dan ginjal terhadap penyakit.

Baca Juga: Duh! Sudah Diisolasi 22 Hari, Anies Baswedan Belum Juga Negatif Covid-19

Mereka mengatakan ACE2 adalah gen yang berkaitan dengan kromosom X. Karena kromosom ini, wanita memiliki dua salinan gen ACE2, sedangkan pria hanya memiliki satu salinan.

Ilustrasi pasien menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)
Ilustrasi pasien wanita terinfeksi Covid-19 (Shutterstock)

"Ini melindungi mereka (wanita) dari komplikasi terkait virus corona," jelas Oudit.

Seperti yang kita ketahui bahwa wanita memiliki dua kromosom X, dan pria memiliki kromosom X dan Y.

Mengapa pria lebih berisiko mengalami kematian akibat Covid-19?

Sebuah studi dari University Hospital Regensburg, Jerman mengungkapkan pria memiliki risiko 62% lebih besar alami kematian akibat Covid-19 daripada wanita.

Baca Juga: Covid-19 di Riau: 21.261 Pasien Sembuh, 544 Orang Meninggal

Kondisi tersebut berkaitan dengan parameter inflamasi atau tingkat peradangan yang lebih tinggi dalam semua fase Covid-19.

Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Current Hypertension Reports menunjukkan kadar estrogen yang lebih rendah dapat meningkatkan risiko Covid-19 parah.

Peneliti di New York dan Mumbai ini juga mengungkapkan testis membuat pria lebih rentan terhadap Covid-19, karena virus dapat 'tersimpan' di dalamnya.

Ketika virus corona memasuki tubuh, patogen ini mengikat ACE2, yang sebagian besar berada di paru-paru, jantung, dan usus. Tetapi pria menyimpan protein ini dalam jumlah besar di testis.

Hal itu bisa menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko pria tertular infeksi Covid-19, mengalami gejala yang lebih parah hingga kematian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI