Suara.com - Otoritas China mengaku belum menemukan varian baru virus Corona yang merebak di Inggris baru-baru ini.
Meski begitu, pengamanan di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu, khususnya di wilayah Ibu Kota Beijing, diperketat.
Deputi Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular China (CCDC) Feng Zijian mengatakan China telah mengambil langkah-langkah pencegahan dalam menghadapi meningkatnya risiko infeksi dari para pendatang agar jangan sampai menular pada warga lokal.
Dilansir ANTARA, sejauh ini tidak ditemukan kasus mutasi corona baru di negaranya, baik melalui para pendatang asing maupun komoditas impor.
Baca Juga: Duh! Sudah Diisolasi 22 Hari, Anies Baswedan Belum Juga Negatif Covid-19
Feng mengatakan urutan genetika virus yang menginfeksi pendatang asing atau kontaminasi barang impor belum terlihat jejaknya di China.
Pihaknya sedang menyusun langkah-langkah strategis untuk menghalau masuknya virus corona jenis baru yang sekarang merebak di Inggris itu.
Ketatnya pengamanan di Beijing sudah terlihat dalam beberapa hari terakhir, terutama di Distrik Chaoyang setelah ditemukan dua kasus impor baru dari salah satu hotel.
Kedutaan China di London juga menangguhkan pemberian visa kepada siapa saja yang hendak bepergian ke China.
Pemerintah Hong Kong juga telah melarang semua penerbangan dari Inggris mulai Selasa (22/12) dan akan berlaku hingga 10 Januari 2021.
Baca Juga: Covid-19 di Riau: 21.261 Pasien Sembuh, 544 Orang Meninggal
Pakar penyakit menular saluran pernapasan terkemuka di China Prof Zhong Nanshan mengaku belum menemukan bukti nyata bahwa virus corona jenis baru yang terdeteksi di Inggris dapat melumpuhkan vaksin Covid-19.
Masih harus diteliti lagi, apakah jenis virus korona yang baru terdeteksi di Inggris itu dapat merusak kemanjuran vaksin Covid-19 sudah tersedia di berbagai negara, ujarnya.