Menkes Bukan dari Dokter, Pakar: Mengurus Kesehatan Beda Dengan Perusahaan

Rabu, 23 Desember 2020 | 07:15 WIB
Menkes Bukan dari Dokter, Pakar: Mengurus Kesehatan Beda Dengan Perusahaan
Budi Gunadi Sadikin. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/mes/am.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan yang baru ditunjuk Presiden Joko Widodo, Budi Gunadi, diharapkan mampu memiliki gaya kepemimpinan berbeda dalam mengurus kesehatan.  

Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mengingatkan bahwa mengatasi persoalan kesehatan sangat berbeda dengan mengurus perusahaan. 

Pernyataan itu sekaligus menanggapi latar belakang Budi Gunadi yang bukan dari profesi tenaga kesehatan dan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN. Menurut Hermawan, latar belakang itu yang menjadi kelemahan ditunjuknya Budi sebagai Menkes menggantikan Terawan Agus Putranto.

"Ada kelemahan iya dari segi kesehatannya. Tapi kita berharap beliau punya potensi lebih, asal tidak mengelola seperti BUMN. BUMN, seperti korporasi orientasinya pada profit. Sementara kesehatan pada humanism dan quality of life yang tidak ada hubungannya dengan profit. Ini yang harus disesuaikan dengan gaya kepemimpinan beliau ke depan," papar Hermawan saat dihubungi suara.com, Selasa (22/12/2020).

Baca Juga: Ditunjuk Jadi Menkes, Ini Gerak Cepat yang Harus Dilakukan Budi Gunadi

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Dok: YouTube/ Sekretariat Kabinet RI)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Dok: YouTube/ Sekretariat Kabinet RI)

Diakui Hermawan, Budi yang juga dikenal sebagai banker dan pengalamannya di BUMN, dinilai bisa mengatasi dalam pengelolaan vaksin Covid-19 juga koordinasi lintas departemen.

Namun Hermawan mengingatkan bahwa Budi harus belajar cepat memahami kondisi kesehatan di masyarakat saat ini. Bukan hanya masalah Covid-19, tetapi juga dampak kesehatan yang ditimbulkan akibat adanya pandemi. 

"Dalam jangka 2021, 2022, 2023 kita akan menghadapi hal impact kesehatan dan beliau harus cepat belajar terkait dengan situasi ini. Sehingga tidak ada alasan karena beliau latar belakang non kesehatan. Khawatirnya terlambat memahami dampak kesehatan," ujarnya.

Dampak kesehatan yang dimaksud Hermawan berupa penanganan penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, diabetes dan lainnya, yang tidak terkontrol akibat adanya pandemi Covid-19. Terlebih layanan kesehatan untuk penyakit infeksi lainnya juga terganggu. 

Hermawan memandang, persoalan itu akan tetap muncul meski pandemi Covid-19 telah teratasi.

Baca Juga: Bukan dari Kalangan Dokter, Menkes Anyar Budi Gunadi Sadikin Panen Cibiran

"Tantangannya, menteri yang baru ditunjuk ini kan beliau dari BUMN, perbankan. Jadi mengelola kesehatan itu beda dengan tata kelola korporasi. Harapan kami menteri baru ini benar-benar belajar cepat, belajar sumber daya kesehatan yang beraneka, belajar tentang sistem kesehatan yang sangat detail tetapi pun beliau mampu mengelola koordinasi sumber daya yang beraneka," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI