Suara.com - Di momen perayaan Hari Ibu ke-92, Menteri Keuangan Republik Indonesia (Menkeu RI) Sri Mulyani mengingatkan pentingnya pendidikan bagi perempuan. Karena selain yang melahirkan, ibu bisa menjadi pendidik pertama saat anak lahir ke dunia.
Perempuan yang akrab disapa Ani itu lantas bercerita tentang sosok ibunya yang tidak lain seorang pendidik atau dosen.
Dari ibundanya, Menteri Ani mengaku ia mendapat kesempatan belajar yang sama, baik untuk anak lelaki maupun perempuan.
"Perjalanan hidup saya sendiri, Ibu saya adalah seorang pendidik, peranan beliau di dalam memberikan kepercayaan diri kepada anak-anaknya, bahwa anak laki-laki dan anak perempuan memiliki potensi masa depan dan kesempatan yang sama," ungkap Menteri Ani dalam acara Puncak Peringatan Hari Ibu ke-92, Selasa (22/12/2020).
Baca Juga: Ibu Rela Naik Motor Sejauh 1,8 Ribu Km Demi Anak, Alasannya Bikin Terharu
Dari mulai peran ibunda Menteri Ani, lantas ia mengaku mendapat pondasi pendidikan sebagai anak.
Ibunda Menteri Ani mengajarkan bagaimana dirinya memandang hidup, saling menghormati dan nilai-nilai yang harus dimiliki untuk hidup di masa pendatang.
Berkaca dari cara ibunya mendidik, Sri Mulyani lantas mengingatkan perempuan untuk tidak melupakan dan menomor duakan pendidikan. Kata dia, usahakan sekolah setinggi mungkin agar bisa menjadi ibu berpendidikan.
"Perempuan yang terdidik tidak hanya memberikan manfaat bagi putra-putrinya, namun juga bagi seluruh bangsa dan bagi perekonomian. Perempuan yang terdidik memiliki kepercayaan diri dan respect tinggi untuk membentuk generasi yang sama bahkan lebih baik darinya," ungkap Menteri Ani.
Tidak hanya di keluarga, perempuan dan sebagai ibu yang terdidik nantinya kata perempuan yang sudah menyandang gelar doktor itu, dalam dunia kerja perempuan akan lebih mudah beradaptasi, termasuk apabila berperan sebagai pekerja, istri, dan ibu meskipun diakui Sri Mulyani itu tidaklah mudah.
Baca Juga: Posting Foto Beri ASI Zalina, Raisa: Ibu Pekerjaan Paling Sulit
"Bagi mereka ibu yang bekerja, maka lingkungan pekerjaan sudah menjadi penting, tidak mudah melaksanakan tugas sebagai perempuan, ibu rumah tangga, Ibu bagi anak-anaknya dan terus menjalankan karirnya," tutup Sri Mulyani.