Studi: Tanda Gangguan Makan Anak Bisa Dideteksi Lebih Dini

Selasa, 22 Desember 2020 | 19:00 WIB
Studi: Tanda Gangguan Makan Anak Bisa Dideteksi Lebih Dini
Ilustrasi dampak gangguan makan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah kelompok dokter anak terkemuka mengatakan bahwa keluarga sering kali terlambat mendeteksi kelainan makan pada anak-anak. Dalam hal ini, mereka menawarkan pedoman baru untuk mendiagnosis kelainan makan secara dini.

"Kami tahu hari ini bahwa anak perempuan dan anak laki-laki dari segala usia, tingkat pendapatan dan kelompok ras dan etnis mungkin berjuang dengan gangguan makan," kata Dr. Laurie Hornberger, penulis utama laporan yang ditulis oleh American Academy of Pediatrics Committee on Adolescence seperi yang dikutip dari Medicalxpress.

Penelitian telah menunjukkan bahwa ada keterlambatan dalam mengidentifikasi anak laki-laki dengan gangguan makan karena salah persepsi bahwa kondisi ini hanya mempengaruhi perempuan. Perilaku yang mengindikasikan seorang anak laki-laki atau remaja mengalami gangguan makan adalah mereka yang diet makan, mengonsumsi suplemen pembentuk otot, serta penyalahgunaan zat hingga depresi.

"Beberapa remaja mungkin memiliki kebiasaan makan yang menyamarkan gangguan makan, seperti mereka yang semakin membatasi kualitas konsumsi makanan mereka," kata ketua komite Dr. Elizabeth Alderman dalam rilisnya.

Baca Juga: Pandemi Virus Corona Covid-19 Pengaruhi Penderita Gangguan Makan

"Remaja mungkin menghabiskan banyak waktu dalam perencanaan makan dan mengalami rasa bersalah atau frustrasi yang ekstrim ketika diet mereka terganggu," imbuhnya.

eating disorders, pica, gangguan makan [shutterstock]
eating disorders, pica, gangguan makan [shutterstock]

Melansir dari Medicalxpress, usia rata-rata seorang anak dengan kelainan makan adalah 12,5 tahun.  Gangguan ini mencakup kategori anoreksia nervosa, gangguan asupan makanan menghindar atau membatasi, gangguan makan berlebihan, dan bulimia nervosa.

Laporan tersebut dipublikasikan secara online pada 21 Desember di jurnal Pediatrics.

Untuk meredakan gangguan ini, para peneliti merekomendasikan untuk lebih sering makan keluarga, mencegah bicara tentnag berat badanm mengejek berat badan, memantau dengan cermat penurunan berat badan, dan menstimulasi soal citra tubuh yang sehat.

Baca Juga: Terisolasi karena Pandemi Covid-19, Ini Curhat Pengidap Gangguan Makan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI