Suara.com - Saat ini, masalah gizi ibu menyusui masih sangat terabaikan. Padahal, setelah menghadapi masa kehamilan dan persalinan, ibu membutuhkan nutrisi yang mencukupi, salah satunya zat besi.
Itulah sebabnya, menurut Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH, Ahli Gizi dan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, ibu menyusui sangat mudah mengalami anemia.
Ini dikarenakan cadangan zat besi ibu menipis selama menyusui dan mereka sempat kehilangan darah saat melahirkan.
"Anemia pada ibu menyusui paling tinggi terjadi pada ibu yang mengalami anemia selama kehamilan dan jika asupan energi dan zat gizi tidak memadai dalam diet ibu postpartum," jelasnya dalam acara Kolaborasi JAPFA untuk Ciptakan Generasi Unggul, Selasa (22/12/2020).
Bahkan, lanjut dia, Angka Kecukupan Gizi (2018) merekomendasikan konsumsi energi saat laktasi yang lebih besar (2580 Kal/hari) dibandingkan saat hamil (2550 Kal/hari).
Namun, data berbagai penelitian menunjukkan bahwa konsumsi energi ibu laktasi justru lebih rendah dibanding saat hamil.
Oleh karena itu, ibu menyusui disarankan mengonsumsi makanan yang kaya kandungan zat besi, seperti daging, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan gandum utuh.
Untuk membantu penyerapan zat besi, konsumsilah makanan yang mengandung vitamin C, seperti buah dan sayur.
Sementara itu, dilansir UEW Health, ada lima cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah anemia.
Baca Juga: Dokter: Anemia Bisa Sebabkan Penurunan Kecerdasan Pada Anak
1. Cukupi kebutuhan zat besi