Suara.com - Momen Hari Ibu diperingati pada 22 Desember setiap tahunnya di Indonesia. Ibu yang telah melahirkan kita di dunia memang tak bisa tergantikan oleh apapun di dunia ini.
Sosoknya yang penuh cinta akan selalu ada untuk mendukung dan memberi semangat untuk buah hatinya.
Bukan hanya itu, ternyata masih ada lima hal lainnya mengenai fakta menakjubkan yang hanya dimiliki oleh seorang ibu. Ingin tahu apa saja? Berikut daftarnya seperti dilansir Mommypotamus!
1. Setelah melahirkan, ibu tetap akan membawamu ke mana pun ia pergi
Ada pepatah tentang ibu yang terkenal, yang isinya, "Kami menggendong anak-anak kami sebentar, dan di hati kami selamanya". Ya, itu benar.
Baca Juga: Dampak Ibu Hamil Tak Minum Vitamin? Ini Kata Dokter Kandungan
Dalam kehamilan, perempuan berubah bentuk, perut mereka membesar seperti bulan. Setelah melahirkan, mereka memiliki jenis keajaiban lain, yakni microchimerism atau mikrokimerisme, suatu kondisi di mana perempuan menyimpan sel yang berasal dari anak-anak mereka bahkan puluhan tahun setelah mereka melahirkan.
Sel-sel ini penuh dengan DNA anak-anak mereka, terkumpul di dalam jantung, otak dan mana pun tempat yang bisa kita pikirkan. Anak-anak mereka menjadi bagian dari diri mereka, sering kali tinggal bersama mereka selama puluhan tahun.
Dampak penuh mikrokimerisme tidak diketahui, tetapi ada bukti bahwa sel janin dapat memberikan perlindungan terhadap kanker tertentu. Misalnya, sel yang berada di jaringan payudara perempuan lebih sehat daripada mereka yang menderita kanker payudara.
Sel janin juga lebih jarang ditemukan pada perempuan yang mengembangkan penyakit Alzheimer, menunjukkan bahwa sel tersebut memberikan perlindungan pada usia lanjut. Sel janin dapat menyumbangkan sel punca, menghasilkan neuron baru di otak ibu, bahkan membantu menyembuhkan jantungnya.
2. Ibu yang menyusui sama seperti sedang membuat obat dari tubuhnya sendiri untuk anak mereka
Para peneliti telah lama mengetahui bahwa menyusui dapat membuat kekebalan tubuh bayi lebih baik, yang berarti bahwa saat bayi bertemu bakteri dan virus, ibu akan membuat senyawa penguat kekebalan dan menyebarkannya melalui ASI.
Baca Juga: Perjuangan Sumrinah, Bersihkan Kota Semarang Demi Anaknya Tak Putus Sekolah
Tetapi bagaimana tubuhmu tahu kapan harus membuatnya, dan apa sebenarnya yang harus dibuat? Ahli biologis Katie Hinde memiliki teori yang menarik, yakni Baby backwash.
Menurut Hinde, saat bayi menyusu di payudara ibunya, akan tercipta ruang hampa. Dalam ruang hampa itu, air liur bayi dihisap kembali ke dalam puting susu ibu, tempat reseptor di kelenjar susu ibu membaca sinyalnya.
'Baby spit backwash', seperti yang dia gambarkan, berisi informasi tentang status kekebalan bayi. Segala sesuatu yang para ilmuwan ketahui tentang fisiologi menunjukkan bahwa istilah ini adalah salah satu cara ASI menyesuaikan komposisi imunologisnya.
Jika reseptor kelenjar susu mendeteksi keberadaan patogen, mereka memaksa tubuh ibu untuk memproduksi antibodi untuk melawannya, dan antibodi tersebut berjalan melalui ASI kembali ke tubuh bayi, di mana mereka menargetkan infeksi.
3. Senyum ibu bagaikan musik untuk anak-anak mereka
Bayi dan ibunya memiliki hubungan fisiologis yang dalam. Dalam sebuah penelitian tentang reaksi bayi terhadap ibu, ayah, dan orang asing, seorang bayi perempuan dibawa ke laboratorium dan diletakkan di kursi plastik yang dibatasi dari gangguan. Bayi itu kemudian didekati oleh ibunya, lalu ayahnya, dan kemudian orang asing.
Monitor dada pada bayi dan orang dewasa menunjukkan bahwa bayi tersebut menyinkronkan detak jantungnya dengan detak jantung ibu atau ayah ketika mereka mendekat, tetapi dia tidak menyinkronkan detak jantungnya dengan detak jantung orang asing.
Data menunjukkan bahwa bayi dan pengasuhnya terjalin dalam hubungan homeostatis, di mana bayi bergabung dengan orangtua untuk mencapai keseimbangan.
Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa bayi yang berusia 3 bulan mengoordinasikan ritme jantung ibunya, saat sang ibu menunjukkan tanda-tanda kasih sayang seperti tersenyum.
4. Dan suaramu ibu, itu sama nyamannya dengan pelukan
Leslie Seltzer, dari University of Wisconsin-Madison, yang memimpin penelitian, mengatakan, anak-anak yang berinteraksi dengan ibu mereka memiliki respons hormonal yang hampir sama, baik saat mereka berinteraksi secara langsung atau melalui telepon.
Telah dipahami bahwa pelepasan oksitosin dalam konteks ikatan sosial biasanya membutuhkan kontak fisik. Tetapi jelas dari hasil ini bahwa suara seorang ibu dapat memiliki efek yang sama seperti pelukan, meskipun mereka tidak berdiri di sana.
Menariknya, efek menenangkan itu bertahan lama setelah percakapan berakhir. Siapa yang tahu?
5. Satu hal terakhir - bayi yang memilih nama 'ibu'
Dalam bahasa Inggris she's adalah ibu; dalam bahasa Mandarin, mama. Bagi anak-anak Spanyol, juga mama, meski dengan aksen yang sedikit berbeda pada suku kata.
"Mom" juga diterjemahkan sebagai mamma dalam bahasa Islandia, ma dalam bahasa punjabi, em dalam bahasa Ibrani dan saya dalam bahasa Vietnam. Apakah ini tren atau kebetulan? Bukan.
Semua ini adalah salah satu suara atau kata pertama yang biasanya diucapkan bayi, yang terdengar seperti "ma", dan hampir setiap bahasa di seluruh dunia telah menggunakan kata-kata itu sebagai dasar kata untuk ibu.