Waspada, Paparan Logam di Masa Kehamilan Berisiko Buruk untuk Ibu dan Anak

Senin, 21 Desember 2020 | 20:26 WIB
Waspada, Paparan Logam di Masa Kehamilan Berisiko Buruk untuk Ibu dan Anak
Ilustrasi ibu hamil
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paparan logam seperti nikel, arsenik, kobalt dan timbal dapat mengganggu hormon perempuan selama kehamilan. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang diterbitkan pada jurnal Environment International.

Melansir dari Medicalxpress, paparan logam telah dikaitkan dengan masalah saat lahir seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah pada bayi, dan preeklamsia pada wanita. Namun, sedikit yang diketahui tentang bagaimana paparan logam dapat menyebabkan masalah tersebut.

Penelitian baru ini menunjukkan bahwa beberapa logam dapat mengganggu sistem endokrin yang bertanggung jawab untuk mengatur hormon tubuh. Gangguan ini dapat menyebabkan risiko penyakit dan kesehatan anak di kemudian hari.

"Keseimbangan hormon yang rumit mengatur kehamilan dari konsepsi hingga persalinan dan gangguan keseimbangan ini dapat berdampak negatif bagi ibu dan janin," kata penulis utama Zorimar Rivera-Núnez, asisten profesor di Departemen Biostatistik dan Epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Rutgers. .

Baca Juga: Audi Marissa Punya Kista 6 cm Saat Hamil, Harus Dioperasi?

Para peneliti menganalisis sampel darah dan urin dari 815 wanita yang terdaftar di studi Puerto Rico Test site for Exploring Contamination Threats (PROTECT).

Mereka menemukan bahwa logam dapat bertindak sebagai pengganggu endokrin dengan mengubah konsentrasi hormon prenatal selama kehamilan. Gangguan ini mungkin tergantung pada saat ibu terpapar dalam kehamilan.

Paparan logam sebelum melahirkan dapat memiliki konsekuensi yang sangat besar bahkan di luar kesehatan saat lahir.

Ilustrasi ibu hamil (Unsplash)
Ilustrasi ibu hamil (Unsplash)

Perubahan hormon steroid seks selama kehamilan telah dikaitkan dengan pertumbuhan janin yang tidak memadai di mana dapat menyebabkan berat badan lahir rendah. Ukuran lahir sangat terkait dengan pertumbuhan anak dan risiko penyakit kronis, termasuk obesitas dan kanker payudara.

Menurut penulis penelitian, studi di masa depan harus menyelidiki bagaimana perubahan penanda fungsi endokrin memengaruhi kelahiran dan hasil kesehatan lainnya.

Baca Juga: Selain Alat dan Obat, Simak Empat Alternatif Kontrasepsi Alami

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI