Ingin Jaga Kesehatan Jiwa Selama Pandemi, Begini Caranya

Senin, 21 Desember 2020 | 19:50 WIB
Ingin Jaga Kesehatan Jiwa Selama Pandemi, Begini Caranya
Ilustrasi kesehatan jiwa, kesehatan mental (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjaga kesehatan jiwa sama pentingnya dengan mengupayakan kesehatan fisik. Situasi Pandemi Covid-19 juga telah terbukti mempengaruhi psikis manusia, tak hanya fisik. 

Penelitian dari Universitas Indonesia (UI) menemukan bahwa 66,3 persen masyarakat mengalami kebosanan akibat kondisi wabah virus corona. Selain itu, 39,2 persen mengalami depresi; 57 persen merasa cemas; 42,4 persen merasa kesepian; dan 28 persen jadi lebih mudah marah. 

Survei itu dilakukan terhadap 2.000 responden di Jawa dan Bali selama Maret-Desember 2020. Spesialis Kesehatan Jiwa dr. Gita Anindyajati, Sp. KJ., mengatakan, karena itu penting untuk memelihara kesehatan jiwa agar tidak mempengaruhi kesehatan fisik. 

Terkait pandemi Covid-19, Gina mengatakan bahwa perasaan bosan yang paling banyak dialami para responden, ditambah dengan kemampuan untuk mengendalikan diri menjadi prediktor terhadap ketaatan menjalan protokol menjaga jarak. 

Baca Juga: Pakar Ungkap Masalah Kesehatan Jiwa yang Timbul Gegara Pandemi, Apa Saja?

Ilustrasi kesehatan mental. (Unsplash/Nik Shuliahin)
Ilustrasi kesehatan mental. (Unsplash/Nik Shuliahin)

"Jadi memang diperlukan kemampuan seseorang untuk mengendalikan dirinya untuk tetap mempertahankan ketaatan protokol jaga jarak. Ditambah lagi dengan adanya penerapan regulasi yang konsisten. Jadi kita berusaha sebagi masyarakat, pemerintah juga menerapkan regulasi yang konsisten," kata Gina dalam konferensi pers virtual, Senin (21/12/2020).

Bosan sebenarnya sensasi yang dirasakan seseorang ketika beranggapan bahwa tidak ada yang menarik dalam kehidupannya, lanjut Gina. Oleh karena itu, agar tidak merasakan bosan perlu mencari hal yang baru atau merancang ulang sesuatu yang menyenangkan dan disukai.

"Hal-hal di atas bisa kita cari dari situasi kehidupan kita sehari-hari. Misalnya mengubah tata letak ruangan yang ada di rumah, ganti taplak meja, ganti seprai, melakukan hal yang menyenangkan di rumah atau di lingkungan dekat rumah. Yang perlu diingat, ketika mencari kesenangan di luar rumah, maka tetap perlu taat pada protokol kesehatan," paparnya.

Hal lain dengan menciptakan kebiasaan baru atau hobi baru. Mulai dari hal kecil, seperti kebiasaan memasak sendiri di rumah, merapikan rumah, atau aktivitas lainnya yang sesuai dengan kepribadian dan keminatan masing-masing, saran Gina.

Sementara untuk mengatasi perasaan kesepian, Gina mengatakan, hal itu perlu diubah menjadi rasa nyaman terhadap diri sendiri dengan mencari atau membuat sesuatu untuk menemani. 

Baca Juga: UNICEF: Pandemi Covid-19 dapat Memperberat Masalah Kesehatan Jiwa Anak

"Gak harus dalam bentuk orang, tapi sesuatu yang bisa bikin tenang ketika ada hal tersebut" ujarnya.

Penting juga untuk meningkatkan kualitas intrapersonal dengan orang disekitar, lanjutnya. Upaya itu agar diri bisa merasa nyaman dengan lingkungan tempat tinggal.

"Sehingga tidak perlu jauh mencari sesuatu yang baru. Tapi bisa menciptakan sesuatu yang baru dari hal terdekat," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI