Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memberikan izin pengguaan darurat (EUA) untuk vaksin Covid-19 Moderna pada Jumat (18/12/2020) kemarin.
Ini artinya, vaksin Covid-19 Moderna dapat digunakan seperti halnya vaksin Pfizer.
Memiliki dua vaksin yang berbeda mungkin akan membingungkan. Melansir Health, berikut hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang kedua vaksin tersebut:
Vaksin Covid-19 Pfizer
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Moderna Dapat Izin Digunakan, asalkan...
Cara kerja: Menggunakan teknologi terbaru messenger RNA (mRNA). Vaksin bekerja dengan mengkodekan sebagian dari protein lonjakan yang ditemukan di permukaan virus corona Covid-19.
Seberapa efektif: Wakil presiden senior Penelitian dan Pengembangan Klinis Vaksin Pfizer, William C. Gruber, MD, mengatakan vaksin Pfizer efektif 52% setelah dosis pertama, dan sekitar 95% efektif setelah dosis kedua pada orang di atas 16 tahun.
Efek samping: Nyeri di tempat suntikan, bengkak, atau kemerahan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, panas dingin, nyeri sendi, demam, mual, dan kelenjar getah bening membengkak. Bagi penderita alergi parah sebaiknya tidak mendapat vaksin Pfizer.
Bahan pembuatan: mRNA, lemak, potasium klorida, monobasic potassium phosphate, dibasic sodium phosphate dehydrate, sukrosa, natrium klorida.
Cara penyimpanan: Harus dalam kondisi sekitar -70 derajat Celcius.
Baca Juga: Vaksin Moderna Disetujui FDA Amerika Serikat, Penyimpanannya Tidak Ribet
Dosis yang dibutuhkan: Pfizer diberikan secara intramuskular dalam dua rangakaian suntikan (dua dosis), berjarak 21 hari.
Vaksin Moderna
Cara kerja: Sama seperti Pfizer, menggunakan teknologi messenger RNA (mRNA).
Seberapa efektif: BPOM AS menyebut vaksin Moderna 94,1% efektif melawan Covid-19pada orang berusia di atas 18 tahun.
Efek samping: Nyeri di tempat suntikan, bengkak, atau kemerahan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, panas dingin, demam, serta mual atau muntah.
Bahan pembuatan: mRNA, lemak, romethamine, tromethamine hydrochloride, asam asetat, natrium asetat, sukrosa.
Cara penyimpanan: Dalam suhu -20 derajat Celcius dan dapat stabil di unit pendingin antara 2 hingga 8 derajat Celcius selama 30 hari.
Dosis yang dibutuhkan: Vaksin Moderna diberikan secara intramuskular dalam dua dosis berjarak 28 hari.