Suara.com - Seorang siswa sekolah menengah Houston di Texas, Amerika Serikat tampak berbeda dari kebanyakan murid siswa lainnya selama ujian akhir Rabu lalu (16 Desember 2020). Ia dengan mengenakan jas hazmat lengkap.
Seperti dilansir dari abc7, siswi Mason Kalkofen tersebut mengatakan bahwa dirinya berinisiatif karena khawatir tertular Covid-19 di sekolahnya.Ia khawatir bahwa akan membawa virus itu dan menularkannya kepada ibunya yang berisiko tinggi terkena virus tersebut karena kondisi medis yang dialaminya.
Saat dihubungi, keluarga Kalkofen mengatakan bahwa sekolah Mason, SMA Spring Woods dan distrik tempat mereka tinggal, tampaknya tidak menanggapi pandemi secara serius sama sekali. Oleh karena itu, penggunaan pakaian hazmat dari ujung kepala hingga ujung kaki oleh Mason selama ujian akhir.
“Saya harus pergi dengan pakaian hazmat. Dengan cara itu saya bisa melindungi keluarga saya. "
Baca Juga: Kasus Covid-19 Tinggi, Ganjar Minta Pembelajaran Tatap Muka Ditunda
Lebih lanjut, orang tua Mason menekankan bahwa mereka telah mencoba setiap cara untuk membuat distrik membuat pengecualian terkait ujian akhir demi alasan keamanan. Sekolah itu sendiri telah mengeluarkan banyak surat bulan ini saja tentang kasus positif di kampus mereka.
Sang ibu, Margarita Kalkofen, saat dihubungi media setempat mengatakan,
“Saya tidak ingin sakit. Saya tidak ingin berakhir di rumah sakit. Saya tidak ingin suami saya berakhir di rumah sakit karena distrik sekolah tidak peduli. "
Sementara itu, setelah usaha Mason menjadi viral, distrik sekolah mengeluarkan pernyataan panjang yang mengatakan bahwa mereka telah mengikuti pedoman negara bagian dan bahwa keamanan adalah yang paling penting bagi mereka selama pandemi ini.
Baca Juga: Jelang Natal, Prancis Larang Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah