8 Mitos dan Fakta Tentang Ngorok, Benar Tanda Tidur Pulas?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 21 Desember 2020 | 12:43 WIB
8 Mitos dan Fakta Tentang Ngorok, Benar Tanda Tidur Pulas?
Ilustrasi mendengkur alias ngorok. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mendengkur atau ngorok bisa dilami siapa saja saat tidur. Sebagian besar masyarakat berasumsi ngorok adalah sebagai pelepasan rasa lelah karena kegiatan yang dialami orang tersebut.

Mitos atau fakta ya? Untuk mengetahuinya, simak mitos dan fakta tentang ngorok dan mendengkur, seperti dikutip dari WebMD.

1. Mengalami Apnea Tidur (Sleep Apnea)

Mitos jika mendengkur dikatakan mengalami gangguan apnea tidur. Tidak semua orang yang mendengkur mengalami gangguan tersebut, hanya sekitar dua sampai empat persen yang mengalaminya.

Baca Juga: Pantai Klayar Pacitan, Tiket Masuk, Jam Buka hingga Fakta Menariknya

Jika seseorang yang mengalami apnea ia akan berhenti bernapas sepanjang malam bahkan ratusan kali. Hal tersebut bisa menyebabkan seseorang mendengkur.

Namun, tidak selalu orang yang mendengkur mengalami hal tersebut karena hidung tersumbat, dan gangguan tenggorokan dapat menyebabkan seseorang mendengkur.

2. Orang yang lebih tua sering mendengkur

Fakta jika orang yang lebih tua cenderung mendengkur. Seiring bertambahnya usia, otot tenggorokan menjadi rileks.

Hal itu yang menyebabkan otot bergetar dan mengeluarkan suara dengkuran, walaupun mendengkur dapat terjadi di segala usia.

Baca Juga: CEK FAKTA: Ketua KPK Diminta Mulai Penyidikan Kasus Korupsi Anies Baswedan?

3. Mendengkur menandakan tidur pulas

Mitos jika dikatakan mendengkur menandakan seseorang tertidur pulas. Faktanya semua orang bisa tertidur pulas tanpa harus mendengkur.

Seseorang yang mendengkur biasanya terjadi karena gangguang pada hidung atau tenggorokan. Selain itu gangguan apnea juga bisa menyebabkan mendengkur.

4. Tidur menghadap ke samping mengurangi mendengkur

Fakta jika tidur menghadap samping dapat mengurangi potensi mendengkur.

Posisi tidur telentang, membuat tenggorokan tertekan sehingga saluran napas mengecil. Hal ini yang menyebabkan seseorang mendengkur.

5. Wanita jarang mendengkur

Mitos jika dikatakan wanita jarang mendengkur. Faktanya, siapa saja dapat mendengkur karena beberapa gangguan yang dialaminya.

Saat hamil dan mengalami menopause juga dapat menjadi potensi wanita mendengkur.

6. Mengganggu suasana hati

Mendengkur mengganggu suasana hati adalah fakta. Hal ini dapat terjadi terutama jika mereka yang memiliki gangguang apnea tidur.

Sebab mengalami gangguan napas membuat suasana hati menjadi buruk sehingga sulit berkonsentrasi, mudah marah, depresi, dan lain-lain.

Sebuah studi menemukan, anak-anak prasekolah yang mendengkur lebih cenderung menjadi cemas dan reaktif secara emosional.

7. Pil tidur dapat membantu mengurangi mendengkur.

Mitos jika pil tidur dapat mengurangi mendengkur karena dapat membuat tertidur pulas.

Pil tidur dapat melemaskan otot tubuh yang dapat berpotensi mendengkur.

8. Membuat dehidrasi

Mendengkur membuat dehidrasi adalah fakta. Mendengkur membuat rongga hidung dan mulut menjadi kering yang membuat tubuh dehidrasi.

Oleh karena itu, diusahakan saat terbangun dari tidur, seseorang harus minum cukup air agar tidak dehidrasi. (Fajar Ramadhan)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI