Pola Asuh Sebabkan Anak Indonesia Alami Kelaparan

Risna Halidi Suara.Com
Minggu, 20 Desember 2020 | 20:52 WIB
Pola Asuh Sebabkan Anak Indonesia Alami Kelaparan
Sebagai Ilustrasi: Pola Asuh Sebabkan Anak Indonesia Alami Kelaparan [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masalah kelaparan masih menjadi problematika di Indonesia. Meski terus menurun, namun laporan ADB 2019 mencatat ada 22 juta orang Indonesia yang mengalami kelaparan, yang diantaranya dialami oleh anak.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar oleh Kementerian Kesehatan tahun 2018, ada 3.9 persen balita mengalami gizi buruk (severe malnutrition), 13.8 persen balita menderita gizi kurang (underweight), dan 30.8 persen mengalami tengkes (stunting).

Salah satu penyebab yang cukup dominan adalah karena pola pengasuhan yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.

Pun dari riset yang digelar Foodbank of Indonesia atau FOI di mana ditemukan ada 27 persen balita Indonesia yang pergi ke sekolah (PAUD) dalam keadaan lapar karena tidak sarapan bahkan jumlahnya mencapai sekitar 40-50 persen balita di wilayah perkotaan yang padat dan miskin.

Baca Juga: Bisa Jadi Contoh, Begini Pola Asuh Kate Middleton pada Tiga Anaknya

Kelaparan, pada akhirnya, membuat anak-anak tidak fokus dan tidak semangat dalam mengikuti kegiatan belajar dan berpengaruh besar pada tumbuh kembang anak.

Untuk itu bekerjasama dengan FOI, PT Frisian Flag Indonesia (FFI) membuat program Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia yang mengajak para Ibu (Kader, PAUD, TBM) yang bergerak bersama memerangi kelaparan pada balita di 15 Kabupaten/Kota Indonesia.

Kerjasama ini juga digelar untuk memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember mendatang.

Founder Foodbank of Indonesia Hendro Utomo mengatakan, pihaknya sangat senang dan antusias mendukung kegiatan Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia.

"FOI bertujuan untuk membuka akses pangan dan berupaya mencegah kelaparan sehingga  dengan adanya aksi ini dapat membantu balita Indonesia ke pangan dan gizi yang lebih baik. Semoga kerjasama semua pihak dapat menghantarkan Indonesia mencapai impian merdeka, merdeka 100 persen dari rasa lapar," katanya.

Baca Juga: Kisah Belasan Polisi Robin Hood yang Mencuri Makanan dari Nazi

Apalagi situasi yang diakibatkan pandemi telah memperburuk status kelaparan pada balita di Indonesia. Kondisi kemiskinan dan daya beli pangan yang menurun mengakibatkan keterbatasan akses, ketersediaan, dan keterjangkauan bahan pangan sehat serta sumber gizi keluarga.

Menyikapi hal ini FFI dan FOI memberikan akses pangan bergizi kepada 50.000 balita di 15 titik wilayah, termasuk distribusi pangan ke Bandung, Bekasi, Bogor, Depok, Jakarta, Yogyakarta, Lampung, Lombok, Malang, Palembang, Pandeglang,Semarang, Solo, Surabaya, dan Tangerang.
 
Aksi ini diharapkan dapat membantu memerangi kelaparan pada balita, menciptakan kerja sama, dan mengembalikan budaya gotong royong di antara masyarakat, dunia usaha, swasta, akademisi dan pemerintah untuk mewujudkan Indonesia merdeka 100 persen dari rasa lapar.

Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro mengatakan pihaknya mendukung inisiatif yang dilakukan oleh FOI khususnya untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi balita Indonesia.

"Kerjasama dengan FOI melalui Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia menjadi sebuah langkah nyata mewujudkan komitmen kami untuk membantu memenuhi kecukupan pangan dan gizi balita Indonesia," kata Andrew melalui siaran pers yang diterima Suara.com baru-baru ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI